Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONGRES PARTAI DEMOKRAT: Ajang 'Bersih-bersih' Loyalis Anas?

Kongres ke-IV Partai Demokrat di Surabaya digadang-gadang fokus pada agenda ‘bersih-bersih’ kader yang terafiliasi dengan kasus korupsi, dan kemungkinan besar bakal kembali meloloskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum.
SBY saat melakukan kampanye Pemilihan Umum 2014/Bisnis.com
SBY saat melakukan kampanye Pemilihan Umum 2014/Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA—Kongres ke-IV Partai Demokrat di Surabaya digadang-gadang fokus pada agenda ‘bersih-bersih’ kader yang terafiliasi dengan kasus korupsi, dan kemungkinan besar bakal kembali meloloskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum.

Sekretaris DPP Partai Demokrat (PD) Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Farhan Effendy secara gamblang menyebut salah satu agenda kongres yang dimulai Senin (11/5/2015) adalah membersihkan partai dari loyalis Anas Urbaningrum.

Lebih lanjut, Farhan—yang juga ketua pelaksana organisasi loyalis SBY, Jaringan Nusantara, itu—berpendapat pencalonan I Gede Pasek Suardika (GPS) sebagai Ketum PD berlawanan dengan hasil pleno musyawarah kerja nasional di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Saya kira istilah ‘membersihkan’ ini bukan berarti ke individunya, tapi dalam konteks pikiran dan fungsi. Pak SBY selalu mengingatkan berpartai jangan untuk kepentingan diri sendiri, apalagi kekuasaan. Dalam konteks ini, saya bisa sebut bahwa Pak [Gede] Pasek ada dalam kategori itu,” katanya saat ditemui di Surabaya, Minggu (10/5/2015).

Bagaimanapun, Farhan berpendapat majunya GPS dalam bursa calon PD-1 tetap bagian dari hak kontestasi dalam panggung demokrasi. Demikian halnya dengan Marzuki Alie. “Tapi, saya harapkan mereka memahami betul kehendak mayoritas pengurus.”

Dia bersikeras pada saat rapat pleno PD di Jakarta—yang melibatkan seluruh kader dan pengurus partai berlambang Mercy di tingkat kabupaten maupun provinsi—seluruh suara mutlak menghendaki SBY kembali menjadi ketum.

Menurutnya, SBY cukup memerlukan waktu satu periode lagi untuk kembali memimpin PD selama 5 tahun ke depan. Agenda yang diusung mantan RI-1 itu adalah melakukan konsolidasi menyeluruh di semua tingkatan, baik DPP, DPD, maupun DPC.

Selain itu, melakukan chek and recheck produktivitas dan loyalitas pengurus, dan melakukan pengkaderan terukur. Dia mengakui selama 10 tahun terakhir, pengkaderan PD tidak terjadwal dan sistematis.

“Ke depan kami ingin pengkaderan partai ini lebih sistematis dan saya yakin waktu SBY akan full di partai untuk saat ini. Jadi, dia akan punya waktu lebih untuk fokus membesarkan dan membikin baik mesin partai,” tutur Farhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper