Bisnis.com, JAKARTA—Singapura berharap New Asian-African Strategic Partnership mampu memfasilitasi peningkatan kerjasama ekonomi dengan negara-negara di Afrika.
Afrika menjadi fokus dalam pidato Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang disampaikan pada sesi pleno Konferensi Asia Afrika 2015. Hsien Loong mengatakan sejak Singapura merdeka pada 1965, penjajakan kerjasama ekonomi dan bisnis sudah dirintis.
"Tetapi tidak mudah untuk menjalin kerjasama ekonomi dengan Afrika. Berbicara dari perspektif Asia, kami belum punya pengetahuan yang cukup tentang Afrika," tuturnya di JCC, Rabu (22/4).
Namun, situasi beberapa tahun terakhir disebut sudah sangat berubah. Salah satunya karena ada peringatan Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali.
"Asia menyadari banyak peluang emas dan menarik di Afrika. Kami harus berupaya keras untuk mengapresiasi keragaman dan potensi Afrika ini dengan lebih baik," ujar Hsien Loong.
Putra mendiang Lee Kuan Yew ini menuturkan hubungan bisnis Singapura dan Afrika makin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun ini, Singapura akan menggelar Singapore-Africa Business Forum untuk yang ketiga kalinya.
"Saya harap dengan adanya New Asian African Strategic Partnership, bisa meningkatkan kerjasama kedua benua," pungkasnya.
Hsien Loong juga menyinggung kerjasama Singapura dan Afrika yang dalam bidang sosial dan budaya. Kerjasama tersebut merupakan bagian dari Singapore Cooperation Programme.
Bentuk konkret kerjasama tersebut, yakni penanggulangan perubahan iklim dan pelatihan teknis bagi lebih pejabat pemerintah Afrika dalam hal pengembangan ekonomi dan penanggulangan bencana alam.