Bisnis.com, JAKARTA-- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengenang perjuangan mendiang Lee Kuan Yew mewujudkan kemerdekaan Singapura dalam pidato di Sesi Pleno Konferensi Asia Afrika 2015.
Lee Hsien Loong menuturkan KAA yang digagas oleh Presiden Indonesia Soekarno pada 1955 merupakan tonggak bersejarah bagi negara-negara Asia-Afrika, termasuk Singapura. Kendati Singapura masih tergabung dengan Malaysia pada saat itu.
Sembilan tahun pasca KAA, lanjutnya, Bapak Bangsa Singapura Lee Kuan Yew memulai advokasi untuk memerdekakan diri dari Malaysia.
"Pada 1964, ayah saya Lee Kuan Yew berdiplomasi ke Afrika menjelaskan konsep kemerdekaan. Beliau berkunjung ke tujuh belas negara Afrika selama lebih dari satu bulan," tuturnya di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).
Lee Hsien Loong menambahkan berkat solidaritas negara-negara sahabat di Asia dan Afrika dan dukungan PBB, Singapura berhasil memperoleh kemerdekaan pada 1965.
"Jadi saya berterimakasih kepada Asia dan Afrika, atas nama Perdana Menteri Lee Kuan Yew yang telah meninggal dunia pada satu bulan yang lalu," imbuh putra Lee Kuan Yew ini.
KAA 2015: PM Singapura Kenang Lee Kuan Yew dalam Pidato di Sesi Pleno
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengenang perjuangan mendiang Lee Kuan Yew mewujudkan kemerdekaan Singapura dalam pidato di Sesi Pleno Konferensi Asia Afrika 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 menit yang lalu