Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAA 2015: Menlu Retno Laporkan Hasil Ministerial Meeting Saat Sesi Pleno

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan hasil pertemuan level menteri di depan sesi pleno Konferensi Asia Afrika 2015.
Sejumlah bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 terpasang di kawasan Bunderan HI/Antara
Sejumlah bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 terpasang di kawasan Bunderan HI/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan hasil pertemuan level menteri di depan sesi pleno Konferensi Asia Afrika 2015.

Dalam paparannya, Retno mengungkapkan tiga usulan yang disimpulkan dalam pertemuan KAA level menteri. Tiga usulan tersebut, yakni Pesan Bandung 2015, Deklarasi New Asian African Strategic Partnership, dan Deklarasi Palestina.

"Tiga draf konsensus itu kami serahkan kepada Leaders untuk dipertimbangkan dan dideklarasikan sebagai hasil konferensi," ujarnya di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).

Selain itu, lanjut Retno, delegasi menteri Asia-Afrika juga berbagi pandangan soal pentingnya kerjasama Selatan-Selatan dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Asia Afrika.

"Kerjasama ini dapat mengelaborasi potensi ekonomi untuk meningkatkan iklim pembangunan," tegasnya.

Retno menambahkan para menteri Asia-Afrika juga menegaskan sikap melawan kejahatan regional, seperti terorisme dan penyelundupan narkoba, serta mengetengahkan isu perubahan iklim (climate change) dan keberkelanjutan dalam agenda pembangunan Asia Afrika.

Sesi pleno KAA dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe. Setelah menerima laporan awal dari Menteri Luar Negeri Indonesia, masing-masing Kepala Negara atau yang mewakili diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangannya dalam durasi 5 menit.

Hadir dalam KAA 2015 ini antara lain Wakil Presiden Uganda YM Edward Ssekandi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Perdana Menteri Rwanda Anastase Murekezi, Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala, Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper