Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIDATO JOKOWI DI KAA: Konflik Hambat Pembangunan Ekonomi

Sejumlah konflik yang menyebabkan ketidakstabilan di sejumlah negara Asia dan Afrika telah menghambat pembangunan ekonomi yang diupayakan untuk menciptakan kesetaraan global.
Presiden Joko Widodo/Reuters
Presiden Joko Widodo/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah konflik yang menyebabkan ketidakstabilan di sejumlah negara Asia dan Afrika telah menghambat pembangunan ekonomi yang diupayakan untuk menciptakan kesetaraan global.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, mengatakan seluruh negara di kedua benua tersebut harus bekerja sama dalam mengatasi ancaman kekerasan, pertikaian dan radikalisme yang berkembang, termasuk Islamic State of Iraq-Syria (ISIS).

“Kita harus menyelesaikan berbagai pertikaian, baik yang terjadi di dalam negeri, maupun pertikaian antarnegara secara damai,” katanya di JCC, Jakarta, Rabu (22/4).

Presiden Jokowi menuturkan Indonesia sedang memprakarsai pertemuan informal negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk mencari penyelesaian dari sejumlah konflik yang saat ini melanda dunia Islam.

Menurutnya, keamanan eksternal dan stabilitas merupakan prasyarat untuk kelancaran pembangunan di setiap negara. Untuk itu, negara-negara Asia dan Afrika juga harus bekerja sama untuk memastikan keamanan samudra dan lautnya untuk lalu lintas perdagangan dunia.

Negara Asia Afrika sebelumnya juga telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama sektor kemaritiman, sebagai implementasi dari the New Asia Africa Strategic Partnership (NAASP).

Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan Asia dan Afrika memiliki potensi besar di sektor kemaritiman. Selama ini sektor tersebut belum tergarap maksimal, karena kurangnya koordinasi di antara negara-negara tersebut.

“Setidaknya ada tiga jalur laut internasional yang strategis, karena dilintasi oleh seluruh kapal dari dan menuju Pasifik,” katanya.

Indroyono menuturkan Terusan Suez di Mesir, Tanjung Harapan di Afrika Selatan, dan Selat Malaka di Indonesia-Malaysia-Singapura merupakan jalur laut yang strategis, dan butuh kerja sama dari negara-negara Asia-Afrika untuk mengembangkannya.

Pengelolaan tiga jalur laut strategis tersebut dapat meningkatkan arus logistik dari dan menuju Asia-Afrika, sehingga dapat meningkatkan perdagangan di kawasan tersebut. Nantinya, akan ada pertemuan lanjutan untuk menindaklanjuti kesepakatan penguatan sistem transportasi laut di kedua benua itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper