Kabar24.com, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi mengakui, setelah terjadi perseteruan dengan Polri beberapa waktu lalu, institusi antirasuah ini sempat melemah, Namun, kini KPK bersiap untuk kembali tancap gas dan unjuk taring.
Seperti diketahui, setelah dua pimpinan KPK yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dinonaktifkan karena dijadikan tersangka oleh Bareskrim Polri, aktivitas KPK seakan meredup.
Tidak terlihat aktivitas apa pun di KPK, setelah perseteruan KPK dan Polri memuncak pada penonaktifan Samad dan BW.
Jadwal pemeriksaan hanya didominasi oleh kehadiran saksi-saksi. Pemeriksaan tersangka menjadi tidak seramai biasanya.
Beberapa pimpinan KPK juga lebih memilih tidak berkomentar apa pun, jika ada pertanyaan yang menyangkut perseteruannya dengan Polri.
Menurut Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi, perseteruan yang terjadi antara KPK dan Polri sempat memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Karena itu menurut Johan, kinerja KPK diakui sempat menurun.
”Peristiwa kemarin (konflik KPK dan Polri), menyedot begitu banyak energi di KPK, tidak hanya pimpinan tapi juga unsur lain di KPK jadi sempat slow down,” tutur Johan di Gedung KPK Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Kendati demikian, ujar Johan, KPK lambat-laun semakin pulih dari dampak perseteruan tersebut.
Johan meyakini bahwa KPK akan berdiri tegak seperti sedia kala dan menunjukkan taringnya seperti melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) maupun menetapkan seseorang sebagai tersangka dalam kasus korupsi.
”Percayalah KPK akan move on dan akan melakukan speed up lagi,” kata Johan.
Johan mengklaim bahwa KPK kini sudah kembali mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.
Saat ini menurut Johan, seluruh pimpinan KPK tengah bekerja keras untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap KPK yang sempat down beberapa waktu lalu.
”Setiap hari kami bekerja keras dan minimal dari sisi penindakan ada 2 yang dilakukan ekspose (gelar perkara) hampir tiap hari," tukas Johan.