Kabar24.com, JAKARTA - Jumlah penganut agama Islam akan mendekati jumlah umat Kristiani pada tahun 2050 jika tren demografi saat ini tidak berubah, demikian hasil penelitian Pew Research Center (Pew).
"Tren peningkatan muslim tersebut terlihat dari tingginya tingkat kesuburan dan banyaknya jumlah penduduk berusia muda saat ini," demikian hasil penelitian Pew sebagaimana dikutip channelnewsasia.com, Selasa (7/4/2015).
Menurut data, pada 2010 jumlah umat Kristiani (gabungan pemeluk Kristen dan Khatolik) mencapai hampir sepertiga dari 6,9 miliar penduduk dunia. Sedangkan umat Islam merupakan kelompok kedua terbesar dengan komposisi 23%.
Tren peningkatan jumlah pemeluk Islam tidak terlepas dari tren peningkatan keberagamaan (religiosity) yang terjadi di kawasan Asia Pasifik. Sedangkan di kawasan Amerika Utara dan Eropa, terjadi penurunan jumlah penganut agama sehingga jumlah mereka yang tidak terafiliasi dengan agama tertentu meningkat.
Di Singapura, misalnya, Islam dan Hindu diproyeksikan meningkat tajam. Jumlah pemeluk Islam akan menggeser jumlah pemeluk Kristen dan menjadi kedua terbesar setelah Budha pada 2050 berdasarkan hasil riset bertajuk “The Future Of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050” tersebut.
Di kawasan Asia Pasifik, proporsi mereka yang mengaku freethinker diproyeksikan turun dari 21% pada 2010 menjadi 17% pada 2050. Pada waktu yang sama proporsi tersebut naik dari 19% ke 23% di Eropa dan dari 17% ke 26% di Amerika Utara.
“Jumlah kelompok Atheis, Agnostik dan mereka yang tidak terafiliasi dengan agama (freethinker)—meski meningkat di sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Prancis—akan turun dari total penduduk dunia, menurut hasil penelitian itu.