Kabar24.com, JAKARTA - Pondok Pesantren sudah terbukti memperjuangkan kemerdekaan dan menjadi jantung pendidikan Islam dalam menjaga ke-Indonesiaan hingga sekarang.
"Tidak ada pondok pesantren yang anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang mengharamkan bendera dan melarang menyanyikan Indonesia Raya," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat bersilaturahim dengan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Agro Nuur el-Falah, Pulutan, Salatiga, Senin (6/4) petang.
Ikut dalam rombongan Menag, Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Amsal Bachtiar, Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro, Kepala Kanwil Kemenag Jateng Ahmadi, Kepala Kankemenag Kota Salatiga, dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda.
Menag mengatakan, kontribusi dan semua hal tentang peran hebat dan keberkahan pesantren ini tidak berjalan dengan sendirinya, tetapi berkat perjuangan keras, keikhlasan, dan kecintaan para ulama terdahulu. Para ulama, kiai, dan ustad telah berkontribusi luar biasa kepada bangsa.
"Karena kerja keras dan keikhlasan mereka, ponpes mampu menjaga Islam ahlussunnah wal jama’ah yang rahmatan lil alamin, toleran dan mampu hidup di tengah keragaman".
Menurutnya, apa yang dilakukan para ulama tersebut sejalan dengan misi Kemenag yang terus berupaya memperkuat kualitas pemahaman dan pendidikan keagamaan dan kerukunan antar umat beragama.
“Apa yang dilakukan para ulama kita, yang mengajar dan mendidik dengan dasar cinta dan keikhlasan, senantiasa mendatangkan keberkahan,” katanya.
MENTERI AGAMA: Tidak Ada Pondok Pesantren yang Anti-NKRI
Pondok Pesantren sudah terbukti memperjuangkan kemerdekaan dan menjadi jantung pendidikan Islam dalam menjaga ke-Indonesiaan hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
50 menit yang lalu
Sritex (SRIL) Rumahkan 3.000 Buruh Imbas Pailit!
3 jam yang lalu