Bisnis.com, LHOKSEUMAWE - Kepala Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireuen, Muktar Mars, mengatakan jumlah korban tewas tabrakan bus Cenderawasih dengan truk tronton mencapai empat orang.
"[Korban tewas terdiri dari] tiga orang dewasa dan satu anak-anak," kata Muktar kepada Tempo, Minggu (5/4/2015).
Korban tewas masing-masing atas nama:
1. Krisdian Diva, 3,5 tahun, asal Desa Alue Kuta/ Alue Bayeu Utang Kecamatan Jangka;
2. Mutia Hayati, 40 tahun, asal Desa Alue Kuta;
3. Karnati, 40 tahun, warga Desa Alue Kuta Kecamatan Jangka Bireuen; dan
4. Nuryani Sukirman, 55 tahun, asal Desa Blang Tarakan Kecamatan Sawang Aceh Utara.
Selain korban tewas, sebanyak 28 orang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dari jumlah tersebut, tiga orang dalam kondisi kritis dengan dua orang lain dirujuk ke Rumah Sakit Zaenal Abidin Banda Aceh.
Tabrakan maut antara bus Cenderawasih dengan truk tronton terjadi di lintasan Jalan Banda Aceh- Medan, tepatnya di depan kantor Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Minggu, 5 April 2015.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Bus Cenderawasih membawa rombongan pengantar pengantin yang berangkat dari Kecamatan Peusangan menuju ke Ule Gle Kabupaten Pidie Jaya.
Saat di jalan di depan BPP Peulimbang, bus Cenderawasih yang bermuatan puluhan penumpang mendahului satu unit dump truk yang sedang melaju dengan arah yang sama. Sementara itu, truk tronton dari arah berlawanan, Banda Aceh-Medan, juga melaju dengan kencang.
Asap tebal akibat pembakaran jerami di persawahan di sekitar itu diduga membuat sopir bus Cenderawasih tidak melihat truk tronton. Walhasil, tabrakan tak terhindarkan.
Bus membawa warga Desa Alue Kuta/ Alue Bayeu Utang yang mengantar pengantin wanita ke Desa Jangka Buya Ule Gle Kabupaten Pidie Jaya.