Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi akan Di-Update Soal Ekonomi, Luhut: Unit Kepresidenan Tak Langgar Aturan

Joko Widodo akan mendapat laporan perkembangan ekonomi terkini dari Unit Kepala Staf Kepresidenan dua kali dalam seminggu baik sesuai permintaan presiden ataupun tidak.
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan (tengah/berbaju putih), Menkominfo Rudiantara dan Menpar Arief Yahya melakukan cek kesiapan peringatan ke-60 KTT Asia Afrika, di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan (tengah/berbaju putih), Menkominfo Rudiantara dan Menpar Arief Yahya melakukan cek kesiapan peringatan ke-60 KTT Asia Afrika, di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Joko Widodo akan mendapat laporan perkembangan ekonomi terkini dari Unit Kepala Staf Kepresidenan dua kali dalam seminggu baik sesuai permintaan presiden ataupun tidak.  

"Kami akan laporkan ke presiden berikan memo dua kali dalam seminggu sesuai dengan permintaan presiden atau sesuai perkembangan lapangan baik ekonomi, politik, pertahanan dan lain-lain," ujar Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (2/4/2015).

Selama ini presiden puas dengan masukan tersebut karena digodok oleh tim profesional. Luhut memastikan tidak ada upaya mengeksekusi sebuah kebijakan seperti yang dikhawatirkan banyak pihak karena tugasnya mengawasi ratusan program prioritas.

"Kami hanya berpikir yang terbaik untuk RI, tidak ada yang lebih dari itu. Saya ada guyonan, seorang perwira yang sudah ada pada pengabdian tertinggi sehingga saya tidak ada kepentingan politik, tidak usah khawatir. Saya loyal kepada presiden tegak lurus, tidak bisa ditawar kecuali presiden langgar konstitusi," ujarnya.

Pengalamannya sebagai perwira dan tentara selama lebih dari 30 tahun, duta besar, Menteri Perindustrian Perdagangan, pengusaha dan Kepala Staf Kepresidenan tahu batas gerak maju kewenangannya.

"Saya tahu persis rambu-rambu permainan itu, jadi tidak perlu khawatir akan kantor ini," kata mantan Komandan Detasemen-81 Kopassus itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper