Bisnis.com, PADANG — Pemerintah berencana membangun irigasi Tarusan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat seluas 3.000 hektare untuk mendukung program swasembada beras nasional.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M Basoeki Hadimoeljono menuturkan pemerintah sudah mencanangkan pembangunan jaringan irigasi teknik di Sawah Laweh, Tarusan, Sumatra Barat.
“Di sini dibangun jaringan irigasi baru, seluas 3.000 hektare. Sawahnya sudah ada, tetapi masaih terkendala masalah tanah dengan warga, kami harapkan cepat selesai. Nanti bertahap daerah lainnya menyusul,” katanya di Padang, Minggu (29/3).
Dia mengungkapkan pembangunan irigasi itu akan dimulai tahun ini setelah pemerintah daerah menyelesaikan ganti rugi lahan warga.
Menurutnya, secara nasional lahan irigasi mencapai 7,3 juta hektare, namun sekitar 52% dari jumlah tersebut mengalami kerusakan. Pemerintah, imbuhnya, akan memperbaiki sekitar 3 juta hektar lahan irigasi dan membuat irigasi baru seluas 1 juta hektare.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun 49 bendungan untuk mendukung jaringan irigasi selama lima tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Tahun ini, diatargetkan 13 bendungan selesai dikerjakan.
“Untuk bendungan, sudah peletakan batu pertama di Aceh dan NTT,” ujar Basoeki.
Dia mengungkapkan dari 13 bendungan yang ditargetkan rampung tahun ini sebagian besar sudah dikerjakan. Di antaranya bendungan Kereuto Aceh, Ranamo dan Rotikot di Nusa Tenggara Timur, Riau, Kariyan Jawa Barat, Loh Gung dan Pidekso Jawa Tengah, Tanung Mila NTB, Telaga di Bali, dan sejumlah lokasi lain.
Dalam waktu dekat, imbuhnya, Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan tiga bendungan di Pasar Loreng Sulawesi Selatan, Lolak Sulawesi Utara, dan Loh Gung Jawa Tengah.
Adapun, kondisi bendungan saat ini hanya mampu menjamin 11% kebutuhan air atau 15 miliar meter kubik air dari 7,3 juta hektare lahan yang ada. Dengan bendungan baru, dia memperkirakan mampu menjamin 20% kebutuhan air.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemerintah setempat mengajukan perbaikan 127.953 hektare lahan irigasi yang rusak untuk mengejar target produksi gabah 3 juta ton tahun ini.
“Jaringan irigasi yang rusak di Sumbar mencapai 127.000 hektare, sehingga perlu perbaikan. Kami ajukan secara bertahap ke pemerintah,” katanya.
Dia menyebutkan untuk tahap awal Pemprov Sumbar sudah mengajukan perbaikan 53.000 hektare, sisanya diajukan secara bertahap sampai penghujung tahun ini.
Irwan mengatakan perbaikan irigasi itu penting untuk menjamin keberlanjutan sektor pertanian. Apalagi, pemerintah pusat sudah menetapkan target produksi padi daerah itu mencapai 3 juta ton atau tumbuh 20% dari produksi tahun lalu yang hanya 2,45 juta ton.