Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS BUVANEST, Komisi IX DPR Bentuk Panja Anastesi

Komisi IX DPR akan membentuk Panitia Kerja (panja) Anastesi sebagai tindak lanjut laporan investigasi Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), dan Kasus Sentinel Serius (KSS) atas kasus meninggalnya dua pasien RS Siloam Karawaci, Tangerang.
Kasus meninggalnya dua pasien Siloam itu terjadi karena kesalahan pelabelan obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma. /Bisnis.com
Kasus meninggalnya dua pasien Siloam itu terjadi karena kesalahan pelabelan obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Komisi IX DPR akan membentuk Panitia Kerja (panja) Anastesi sebagai tindak lanjut laporan investigasi Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), dan Kasus Sentinel Serius (KSS) atas kasus meninggalnya dua pasien RS Siloam Karawaci, Tangerang.

“Komisi IX akan bentuk Panja Anastesi dalam waktu dekat ini,” ujar anggota Komisi IX DPR RI, Amelia Anggraini dalam keterangan persnya, Rabu (25/3/2015).

Amelia mengatakan, Komisi IX DPR sudah menerima surat laporan investigasi dari Kemenkes tanggal 4 Maret 2015, dan laporan investigasi BPOM pada 25 Februari 2015. “Laporan investigasi tersebut sebagai referensi kami untuk membentuk Panja Anastesi,” ujarnya.

Sejauh ini, ungkap Amelia, Kemenkes sudah memberikan teguran tertulis kepada direksi RS Siloam. Namun, hingga laporan investigasi ini dibuat, direksi Siloam belum membuat laporan resmi ke Kemenkes.

Amelia mengugkapkan pada 2 Maret, BPOM telah membatalkan izin edar obat Buvanest Spinal 0,5 melalui SK BPOM. “PT Kalbe Farma sebagai produsen Buvanest juga diminta untuk memusnahkan semua persediaan obat Buvanest Spinal 0,5 yang ada dalam penguasaannya.”

Sesuai dengan hasil investigasi tim KSS, kasus meninggalnya dua pasien Siloam itu terjadi karena kesalahan pelabelan obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma. RS Siloam mendapat sanksi teguran terkait kasus meninggalnya dua pasien setelah diberi obat bius.

"Teguran itu diberikan lantaran pihak rumah sakit tidak langsung melaporkan kejadian tersebut pada Kementerian Kesehatan ataupun dinas kesehatan setempat." []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper