Bisnis.com, JAKARTA — Komisi X DPR meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk berhati-hati dalam membuat buku-buku bahan ajar dengan memperhatikan hal-hal yang menimbulkan polemik di tengah publik.
Reni Marlinawati, anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP, mengatakan isu-isu yang beredar di masyarakat juga harus diperhatikan agar tidak menjadi konflik yang berkepanjangan. “Seperti buku Pelajaran Agama Islam yang saat ini beredar,” katanya dalam keterangan pers, Senin (23/3/2015).
Reni mencontohkan, buku pelajaran Pendidikan Agam Islam dan Budi Pekerti untuk SMA kelas XI karya Mustahadi dan Mustakim terbitan Pusat Kurikulum Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud itu memang tampak sekilas mengejutkan khususnya di bagian ‘Islam Masa Modern’.
“Di halaman 168 yang menjelaskan soal gerakan salaf dengan ciri di antaranya memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti kemusyrikan, khurafat, bida'ah, taqlid, dan tawassul,” katanya.
Meski demikian, sangat berlebihan bila buku ini disebut berisi ajaran ISIS. “isu itu dibawa-bawa sehingga dampaknya hanya sensasional saja. Tapi memang harus berhati-hati dalam membuat buku agama,” katanya.