Kabar24.com, JAKARTA - Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kabupaten Lebak, roboh dan 45 siswa SD jatuh ke sungai yang arusnya deras.
"Beruntung, musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kasubag Pemberitaan Humas Sekretariat Pemerintahan Kabupaten Lebak, Aep Dian Hendriawan.
Dia mengemukakan jembatan gantung berusia 27 tahun itu kekuatannya hanya mampu dilintasi empat sampai lima orang.
Selain itu juga, kayu jembatan yang dilintasi sudah lapuk dan bolong-bolong, termasuk penahan dari sling kawat.
Kemungkinan jembatan itu roboh karena tidak kuat menahan beban yang dilintasi sebanyak 45 siswa SD dan satu pasangan suami isteri yang mengendarai sepeda motor.
"Semua warga yang melintasi jembatan itu tercebur ke Sungai Ciberang yang kondisinya deras," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini belum menerima laporan korban jiwa akibat robohnya jembatan tersebut.
Namun, tercatat satu siswa SD kelas V bernama Umi (11) mengalami luka serius pada bagian kepala akibat terbentur batu.
Saat ini, Umi ditangani oleh tenaga medis RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Korban lain yakni empat siswa SD mendapat perawatan medis di Puskesmas Pajagan karena lukanya tidak serius.
"Pemda dalam waktu dekat ini akan membangun kembali jembatan yang roboh itu," katanya.
Sementara itu, sejumlah siswa SD yang selamat mengaku kaget tercebur ke sungai yang deras itu setelah tali sling kawat penahan jembatan gantung putus.
"Kami jatuh ke sungai dan tidak begitu dalam sehingga menyelamatkan diri dengan cara berenang," kata Amin, siswa SD warga Pasir Eurih, Kabupaten Lebak. (Antara)
Jembatan Gantung Roboh, 45 Siswa SD Terjatuh di Sungai
Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kabupaten Lebak, roboh dan 45 siswa SD jatuh ke sungai yang arusnya deras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium