Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Letusan Gunung Soputan Masih Dianggap Aman

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, masih aman.
Gunung api Soputan mengeluarkan asap putih tebal di Silian, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Minggu (18/1)./Antara-Fiqman Sunandar
Gunung api Soputan mengeluarkan asap putih tebal di Silian, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Minggu (18/1)./Antara-Fiqman Sunandar

Kabar24.com, JAKARTA- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, masih aman.

"Gunung itu meletus pada Sabtu pukul 17.09 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah melaporkan kepada Posko BNPB bahwa tinggi letusan mencapai 4.500 meter, condong mengarah ke bagian Tenggara," kata Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).

Selain itu, Sutopo mengatakan awan panas juga mengarah ke Barat dengan jarak luncur lebih kurang 2.500 meter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara melaporkan abu vulkanik menyebar tipis ke beberapa wilayah.

Abu vulkanik menyebar ke Kecematan Silian Raya, Touluaan, Tombatu dan sebagian di Pasan dan Rataha di Kabupaten Minahasa Tenggara.

"Status tetap siaga atau level tiga. Tidak ada penduduk yang mengungsi karena permukiman terdekat berjarak delapan kilometer. Kondisi masyarakat normal," tuturnya.

Gunung Soputan naik status menjadi Siaga sejak 26 Desember 2014 pukul 03.00 WITA. Beberapa kali letusan telah terjadi, umumnya bersifat eksplosif dengan pusat aktivitas di puncak.

Aktivitas vulkanik Gunung Soputan dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak 1991, hingga meluber keluar dari bibir kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava dengan jarak luncur sekitar dua kilometer hingga 6,5 kilometer ke arah Barat.

"Ancaman bagi penduduk relatif kecil karena permukiman dan aktivitas penduduk terdekat berjarak delapan kilometer dari puncak. Pada Juni 2008 tercatat terjadi luncuran awan panas mencapai 6,5 kilometer dari puncak," kata Sutopo.

Karena itu, dalam radius 6,5 kilometer dari puncak harus kosong dari aktivitas penduduk. Ancaman terbesar terjadi di daerah perkemahan di lereng Timur Laut yang berjarak sekitar tiga kilometer hingga empat kilometer dari puncak.

"Masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. Dari 127 gunung api aktif di Indonesia, saat ini ada lima yang berstatus siaga, yaitu Soputan, Gamalama, Sinabung, Karangetan dan Lokon," katanya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper