Bisnis.com, JAKARTA - Pimpinan Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji tetap semangat untuk datang ke Istana Merdeka saat dipanggil Presiden Joko Widodo. Padahal, Indriyanto sedang menjalani pengobatan penyakit kanker.
"Doakan saja. Kalau mati saya mundur," ujarnya, seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (27/2/201).
Dekan dan guru besar di Universitas Krisna Dwipayana ini mengibaratkan kondisi fisiknya seperti mobil. "Luar Mercy, dalam oplet tapi tetap semangat," katanya.
Indriyanto mengetahui dirinya mengidap kanker pada 2010. Sebelum didiagnosa kanker, Indriyanto mengidap batuk berkepanjangan hingga 1,5 bulan, nyeri di mata kiri, kepala kiri, serta bahu kiri dan belakang.
Ahli hukum pidana Universitas Indonesia ini juga sempat kehilangan suara akibat sakit yang diderita. Untuk mengobati penyakitnya, Indriyanto sempat menjalani serangkaian proses kemoterapi.
Kendati mengidap kanker, Indriyanto masih semangat menjalankan amanah Jokowi sebagai Pimpinan Sementara KPK. Dia juga masih aktif mengikuti pertemuan dengan lembaga penegak hukum lain, seperti Polri, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung.
"Kita mencari solusi menghadapi masalah yang sedang terjadi. Saat ini masih melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan instansi penegak hukum lainnya. Saya optimistis masalah ini bisa dilewati, sehingga kita bisa kerja seperti biasanya," tutur Indriyanto.