Kabar24.com, MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat nilai surplus neraca perdagangan Sulut mencapai US$1,05 miliar pada 2014, didukung oleh ekspor yang sepanjang tahun lalu menembus US$1,17 miliar.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Marthedy M. Tenggehi mengatakan hingga saat ini ekspor masih didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati, yang terutama disumbang oleh produk kopra dan olahannya.
“Kontributor utama adalah produk kopra, kelapa, dan olahannya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/2/2015).
Menurut Marthendy, kopra dan produk olahannya di Sulut tidak diproduksi dalam skala industri, melainkan digarap oleh petani lokal.
Oleh karena itu, stabilitas harga sangat penting untuk memastikan petani mau menggarap lahannya secara serius.
Saat ini rata-rata harga kopra berkisar Rp550.000 perkuintal. Semakin tinggi harga kopra, maka akan semakin tinggi pula nilai eksppor.
Sepanjang 2014, total nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati di Sulut mencapai US$767,04 juta atau sekitar 65,24% dari total ekspor senilai US$1,17 miliar. Nilai ekspor komoditas tersebut naik 44,09% secara year on year.
Adapun, komoditas lain yang menopang surplus neraca perdagangan Sulut adalah daging dan ikan olahan, ikan dan udang, kopi dan teh, serta biji-bijian berminyak.