Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Remaja Yogyakarta Rayakan Valentine Day dengan Pesta 'Membenci' Mantan Kekasih

Namun apa yang dilakukan muda-mudi di Yogyakarta ini, berbeda dengan kelaziman tradisi menyambut Valentine Day.
Gerakan menolak perayaan Valentine Day di Malaysia/Reuters
Gerakan menolak perayaan Valentine Day di Malaysia/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Bagi kalangan muda-mudi, perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine Day) menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri dengan kekasih dengan berbagai ekspresi. Diantaranya saling berbagi cokelat, bunga hingga pada hal-hal yang dinilai menabrak tatanan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

Namun apa yang dilakukan muda-mudi di Yogyakarta ini, berbeda dengan kelaziman tradisi menyambut Valentine Day.

Tadi malam, puluhan remaja menyumbangkan barang-barang pemberian mantan kekasihnya dalam sebuah acara bertajuk Festival Melupakan Mantan di Pojok Beteng Wetan.

Sejak festival dimulai, sekitar puku 19.00 WIB, panitia menerima puluhan benda yang disumbangkan pengunjung. Kebanyakan pakaian dan boneka.

Raisya, seorang pengunjung misalnya, mendonasikan baju dan jaket pemberian mantannya. "Sudah tidak penting lagi," kata Raisya menyerahkan baju dan jaket dalam bungkusan plastik hitam pada panitia.

Namun ada juga yang menyumbangkan tas, jam tangan, sandal jepit, dan telepon genggam. Bahkan salah seorang pengunjung ada yang menyumbangkan skripsi milik mantannya.

Festival itu adalah respons tradisi perayaan hari Valentine, 14 Februari. Sejumlah penampilan digelar untuk memeriahkannya. Di antaranya musik, pantomim, dan happenning art. Uniknya, panitia mengimbau pengunjung festival untuk membawa benda peninggalan mantannya untuk disumbangkan.

Koordinator acara, Seto Prayogi mengatakan kenang-kenangan dari mantan bagi seseorang bisa menjadi energi negatif yang mesti dibuang.

Membuang energi negatif untuk menerima energi baru yang positif itu, terinspirasi dari budaya 'larungan' dalam masyarakat Jawa. "Agar bisa menatap masa depan dengan lebih optimis," kata Seto.

Festival itu sekaligus ajakan bagi generasi muda untuk lebih peduli pada kondisi sosial di sekitarnya.

Rencananya, benda-benda hasil sumbangan itu akan diberikan pada orang yang membutuhkan (dhuafa).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper