Kabar24.com, BANDUNG—Penangangan inflasi di daerah yang pada ujungnya terakumulasi sebagai inflasi nasional mulai menyoroti persoalan distribusi komoditas pangan terkait kelancaran dan biaya transportasi menyangkut harga bahan bakar minyak.
Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Pembangunan Dicky Saromi memandang inflasi turut ditentukan oleh tingkat kelancaran distribusi barang serta tidak dapat hanya dilihat dari aspek kenaikan harga.
“Harga naik dan seterusnya itu di ujungnya, hanya di pencatatan akhir. Ditarik masalah ke arah hulunya, distribusi barang rentan dengan kemacetan dan hambatan jalan, dan juga rentan dengan ongkos transportasi yang bisa melonjak tinggi sewaktu-waktu,” tuturnya.
Khusus terkait kelancaran distribusi logistik dan pangan, dia menyatakan kebiasaan angkutan door to door yang melakukan pengantaran hingga depan lokasi pemesan atau pembeli perlu diubah setahap demi setahap.
“Sebab tidak bisa terus mengandalkan angkutan yang membebani jalan. Oleh karenanya, diusulkan yang paling prioritas dari banyak pilihan transportasi untuk angkutan barang itu adalah meningkatkan pelayanan pada angkutan berbasis rel, dalam hal ini kereta api,” ujarnya.