Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Pekalongan menggagas pembangunan bandar udara tetapi dengan anggaran cekak karena hanya sekitar Rp35 miliar demi memacu ambisi sang pemimpin mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta pertumbuhan industri kreatif di wilayahnya.
Wali Kota Pekalongan HM Basyir Ahmad mengatakan konsep bandara memang tidak semegah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Usulan pendirian bandara, menurut Basyir, telah disampaikan kepada pemerintah pusat dan para stakeholder.
“Konsepnya bukan bandara internasional dan bukan perintis. Rencana di tengah-tengahnya. Mungkin bandara untuk pariwisata, landasan pacunya hanya 1.500 meter,” papar Basyir kepada Bisnis.com, Jumat (6/2/2015).
Dia mengatakan alasan pendirian bandara seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata dan industri kreatif di wilayah ini. Menurutnya, gagasan mendirikan bandara tidak terlepas dengan kemajuan ekonomi Pekalongan selama lima tahun terakhir yang pada puncaknya Kota Pekalongan pada awal Desember 2014 dinobatkan sebagai dengan sebagai Kota Kreatif di Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco).
Basyir mengakui telah mendapatkan informasi dari pemerintah pusat dengan adanya fasilitas transportasi yang memadai, salah satunya bandara, dapat menambah jumlah wisatawan dan perolehan pendapatan asli daerah senilai Rp1 juta per hari.
“Kami bertekad membuat bandara seperti di Banyuwangi, dengan kalkulasi anggaran sekitar Rp35 miliar. Tentu anggaran dari kami tidak cukup, perlu support dari pemerintah pusat,” paparnya.
Basyir mengatakan ketersedian transportasi kereta api yang melewati Kota Pekalongan cukup banyak. Namun demikian, katanya, para wisatawan lebih tertarik apabila suatu daerah terdapat bandara.
Ke depan, pihaknya akan membuat paket pariwisata di wilayahnya dengan menggandeng stakeholder dan kawula muda yang ahli di bidang teknologi informasi untuk menyebarkan informasi melalui website tentang potensi di wilayah pantai utara Jawa Tengah ini.
“Di sini punya paket pariwisata yang luar biasa banyaknya. Namun belum tergarap maksimal. Kami optimistis, adanya bandara pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7%,” paparnya.
Untuk merealisasikan paket wisata, ujar Basyir, Pemkot Pekalongan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah sekitarnya baik dari Kabupaten Batang maupun Kabupaten Pekalongan.
Perihal lokasi bandara, Basyir mengusulkan pembangunan bandara berada di sisi utara atau berdekatan dengan laut yang juga bertujuan untuk membendung rob di wilayah ini. “Mengenai tempat, fleksibel. Kita matangkan anggarannya dulu,” ujarnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Pekalongan Ricsa Mangkulla mengatakan rencana pendirian bandara sangat baik untuk menunjang partumbuhan ekonomi di wilayahnya. Kendati demikian, pihaknya mempertanyakan lokasi pembangunan bandara karena kota ini tidak memiliki lahan yang cukup banyak.