Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PON 2016: Enam Proyek Venue Gagal Dibangun

Proses pembangunan venue PON 2016 mulai dibayangi kegagalan di beberapa daerah terlebih proyek tersebut ditargetkan selesai 2015.
ilustrasi
ilustrasi

Kabar24.com, BANDUNG--Proses pembangunan venue PON 2016 mulai dibayangi kegagalan di beberapa daerah terlebih proyek tersebut ditargetkan selesai 2015.

Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Ali Hasan mengatakan 6 proyek tersebut adalah pembangunan venue komplek olahraga (sport centre) Palabuhanratu, Sukabumi.

Proyek tahap pertama yang gagal tersebut antara lain, pembangunan gedung olahraga cabang olahraga tinju,  pembangunan Jalan masuk dan lahan parkir gedung olahraga sport Centre.

Lalu pembangunan taman gedung sport Centre, pembangunan sumur artesis, rumah pompa dan jaringan air Sport Centre, pengadaan instalasi listrik dan genset Sport Centre, dan pembangunan Talud sport Centre.

"Itu semua gagal, semuanya putus kontrak karena tidak bisa menuntaskan pekerjaan," katanya di Bandung, Jumat (6/2).

Menurutnya kontrak proyek tersebut rata-rata bernilai besar.

Pembangunan gedung olahraga cabang olahraga tinju komplek olahraga Sport Centre Palabuhan ratu nilai kontraknya mencapai Rp 10,67 miliar.

"Namun hanya diselesaikan sekitar 36%  dimana realisasi anggarannya baru terserap Rp 3,85 miliar," katanya.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Lince Romauli Raya. Begitu juga dengan pembanguinan jalan masuk dan lahan parkir Sport centre yang nilai kontraknya mencapai Rp 1,71 miliar.

Proyek yang dikerjakan oleh CV Kurawa Peduli tersebut hanya diselesaikan 94,31% dan dana yang terserap hanya 1,62 miliar."Itu diputus kontrak," katanya.

Termasuk juga dengan pembangunan taman gedung olahraga (Sport centre) yang nilai kontraknya mencapai sekitar Rp  982,1 juta yang dikerjakan oleh CV Danti.

Proyek tersebut hanya selesai 94,25%, sehingga di putus kontrak. Begitu juga dengan pembangunan Sumur artesis, rumah pompa dan jaringan air di sport Centre dengan anggaran Rp 598,2 juta.

Proyek yang dikerjakan oleh CV Surya Tunggal tersebut hanya diselesaikan 67,39% sehingga diputus kontrak.

"Termasuk juga dengan pengadaan instalasi listrik dan genset Sport Centre dengan anggaran sekitar Rp 490,6 juta. Proyek yang dikerjakan CV Herindo tersebut hanya selesai 31,01%," katanya.

Sedangkan yang pelabuhan Talud sport centre itu anggarannya sekitar Rp 314,1 juta, proyek CV Cahaya Abadi tersebutpun tidak selesai dan hanya diselesaikan sekitar 91,43% sehingga dilakukan pemutusan kontrak.
 
Komisi IV memprihatinkan kondisi ini, padahal venue tersebut dipersiapkan untuk PON 2016 dan ditargetkanharus selesai di 2015 ini.

"Kita sangat prihatin dengan itu, mustinya ada pengawasan terhadap itu. Ini menunjukan kalau bupati disana kurang mengawasi pembangunan venue," katanya.

Pihaknya menilai Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kecolongan dengan kegagalan sejumlah proyek ini.

Menurutnya jika Pemprov Jabar hendak membentuk tim khusus pengawasan venue, kondisinya sudah terlambat..

"Gubernur kecolongan, pencairannya sudah tapi proyek tidak selesai.  Jangan percayakan [anggaran] ke kabupaten yang dapat bantuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper