Bisnis.com, AMMAN - Keluarga pilot Jordania yang dibunuh oleh kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS mengutuk perbuatan itu, dan menyerukan pembalasan.
Beberapa anggota keluarga pilot itu mulai berkumpul di Ibu Kota Jordania, Amman, setelah ISIS menyiarkan video yang memperlihatkan pilot tersebut dibakar hidup-hidup.
Video yang memperlihatkan pembunuhan pilot tersebut disiarkan cuma beberapa hari setelah ISIS memenggal wartawan berkebangsaan Jepang.
Samer al-Kasaesbeh, anggota keluarga pilot tersebut, menyerukan pembalasan dan mendesak Yordania agar menarik diri dari koalisi internasional yang memerangi ISIS.
Keluarga pilot tersebut menyampaikan kemarahan mereka dengan dibunuhnya keluarga mereka.
Pilot itu, Muath al-Kasaesbeh, seperti dikutip dari Antara Rabu (4/2/2015), ditangkap setelah pesawatnya jatuh di Suriah pada Desember 2014. Sejak itu, dia telah menjadi sandera utama buat ISIS.
Pemerintah Yordania telah mengatakan siap melakukan pertukaran tahanan dengan ISIS sebagai imbalan bagi pembebasan al-Kasaesbeh dan seorang wartawan Jepang Kenji Goto.
Namun, tenggat bagi pertukaran tersebut berakhir pada 29 Januari 2015, sedangkan Yordania menuntut diberikannya bukti dari anggota ISIS bahwa bahwa al-Kasaesbeh masih hidup.
Pemerintah Yordania menyatakan sudah mengkonfirmasi bahwa pria yang dibakar hingga tewas itu memang al-Kasaesbeh dan TV Yordania melaporkan pembunuhan itu terjadi pada 3 Januari 2015, jauh lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang diusulkan Yordania bagi pertukaran tahanan dengan ISIS.
Di Washington, Presiden AS Barack pada Selasa (3/2/2015), berjanji akan menggilas kelompok fanatik ISIS, setelah disiarkan video yang memperlihatkan pilot Yordania tersebut dibakar hidup-hidup.
Obama, yang menyebut itu sebagai tanda lain "kekejaman" kelompok fanatik tersebut, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Itu, saya kira, kita akan menggandakan kewaspadaan dan tekad di pihak koalisi global untuk memastikan bahwa kemampuan mereka diturunkan dan akhirnya mereka dikalahkan."
Menurut Presiden AS tersebut, ISIS beroperasi dengan ideologi yang sudah bangkrut, apa pun istilahnya.
Dalam pidato kenegaraannya pada Januari, Obama mendesak Kongres agar mengesahkan resolusi yang mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap ISIS. Salah satu dari sedikit pembahasan yang tampaknya akan membuat Obama dan Kongres, yang dikuasai kubu Republik, bisa bekerja sama.
Sementara itu, pasukan militer AS dan negara mitra koalisi terus melancarkan 14 serangan udara terhadap anggota ISIS di Suriah dan Irak, terang Departemen Pertahanan AS pada Selasa.
"Angkatan Bersenjata berduka atas gugurnya seorang pahlawan dan menekankan bahwa darahnya tak akan sia-sia," demikian antara lain isi satu pernyataan militer Yordania, yang menjanjikan pembalasan.
Sementara itu, Raja Yordania Abdullah II telah mempersingkat kunjungannya ke Washington, setelah disiarkannya video mengenai dibunuhnya pilot Yordania.