Kabar24.com, JAKARTA - Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mulai mencari mitra baru setelah Jerman menuntut negara itu melakukan pengetatan ekonomi yang ditentangnya selama masa kampanye.
Pada saat yang sama, pemerintahannya yang berusia seminggu meminta Bank Sentral Eropa (ECB) tidak menutup pengucuran dana agar sektor perbankan masih bisa beroperasi.
Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis mengatakan negaranya tidak menginginkan lagi bantuan asing berdasarkan kesepakatan program bantuan saat ini.
Untuk itu, pemerintah negara itu menuntut kesepakatan baru dengan kreditur resmi pada akhir Mei mendatang.
"Meski Yunani berupaya menuntut konsesi atas utang dan program belanjanya, negara tersebut tetap membutuhkan bantuan ECB untuk menjamin sektor perbankannya tetap berjalan," ujar Varoufakis pada satu konferensi pers sore kemarin.
“Kami tidak akan mengajukan pinjaman lagi,” ujar Varoufakis dalam satu pertemuan dengan Menteri Keuangan Prancis, Michel Sapin sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, selama periode saat ini sangat mungkin bagi ECB menyepakati kesepakatan likuiditas yang sangat diperlukan.
Tsipras, yang mengeluarkan pernyataan Sabtu lalu berjanji akan konsisten dengan obligasi keuangan Yunani, berupaya melakukan pemulihan setelah ekonomi negara itu mengalami guncangan selama seminggu pertama pemerintahannya.
Imbal beli obligasi guncang dan saham perbankan anjlok setelah Kanselir Jerman menolak program pemerintah Yunani meningkatkan belanja dan merestrukturisasi utang.