Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat Negara Tidak Boleh Asal Bicara

Perseteruan Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali terjadi setelah Komjen Pol. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (tengah) didamping kuasa hukumnya seusai di Periksa di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Sabtu (24/1) dini hari./JIBI-Rahmatullah
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (tengah) didamping kuasa hukumnya seusai di Periksa di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Sabtu (24/1) dini hari./JIBI-Rahmatullah

Perseteruan Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali terjadi setelah Komjen Pol. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Sebelumnya dua institusi penegak hukum ini pernah juga mengalami hubungan memanas dalam kasus serupa yang lebih dikenal dengan istilah pertarungan Cicak vs Buaya.

Kondisi semakin mamanas setelah pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap Bambang Widjojanto terkait dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu di bawah sumpah saat persidangan di Mahkamah Konstitusi.

Berbagai komentar muncul dari banyak kalangan dalam merespon kasus ini. Termasuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto yang di kutip
oleh banyak media mengatakan pendukung KPK rakyat tak jelas, terkait dukungan yang mengalir pada KPK setelah penangkapan BW.

Sontak saja ucapan ini menimbulkan reaksi di kalangan rakyat. Ucapan ini dinilai melukai hati rakyat dan tidak sepantasnya disampaikan oleh pejabat negara sekelas menteri. Pejabat negara harus menjaga tutur kata dengan baik agar apa yang diucapakan tidak membuat permasalahan semakin keruh.

Terkait dengan dukungan masyarakat pada KPK itu mengalir begitu saja karena masyarakat yang konsen dalam pemberantasan korupsi tetap ingin melihat KPK tumbuh dengan kuat tanpa adanya upaya pelemahan demi bersihnya negeri ini dari tindak pidana korupsi yang selama ini sangat memprihatinkan.

Pengirim
Donk Ghanie
Pamulang Permai I, Tangerang Selatan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 29/1/2015
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper