Perseteruan Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali terjadi setelah Komjen Pol. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Sebelumnya dua institusi penegak hukum ini pernah juga mengalami hubungan memanas dalam kasus serupa yang lebih dikenal dengan istilah pertarungan Cicak vs Buaya.
Kondisi semakin mamanas setelah pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap Bambang Widjojanto terkait dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu di bawah sumpah saat persidangan di Mahkamah Konstitusi.
Berbagai komentar muncul dari banyak kalangan dalam merespon kasus ini. Termasuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto yang di kutip
oleh banyak media mengatakan pendukung KPK rakyat tak jelas, terkait dukungan yang mengalir pada KPK setelah penangkapan BW.
Sontak saja ucapan ini menimbulkan reaksi di kalangan rakyat. Ucapan ini dinilai melukai hati rakyat dan tidak sepantasnya disampaikan oleh pejabat negara sekelas menteri. Pejabat negara harus menjaga tutur kata dengan baik agar apa yang diucapakan tidak membuat permasalahan semakin keruh.
Terkait dengan dukungan masyarakat pada KPK itu mengalir begitu saja karena masyarakat yang konsen dalam pemberantasan korupsi tetap ingin melihat KPK tumbuh dengan kuat tanpa adanya upaya pelemahan demi bersihnya negeri ini dari tindak pidana korupsi yang selama ini sangat memprihatinkan.
Pengirim
Donk Ghanie
Pamulang Permai I, Tangerang Selatan
Pejabat Negara Tidak Boleh Asal Bicara
Perseteruan Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali terjadi setelah Komjen Pol. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Pesan Gibran ke Paspampres: Humanis ke Masyarakat
3 jam yang lalu