Kabar24.com, JAKARTA - Badai salju besar menghantam wilayah timur laut Amerika Serikat, menimbulkan petaka bagi 60 juta orang lebih.
Badai yang bisa berdampak terhadap 20 persen populasi Amerika Serikat itu menyebabkan setidaknya enam negara bagian atas dan bawah East Coast mendeklarasikan kondisi darurat, memaksa pembatalan ribuan penerbangan serta penutupan penghubung transportasi massal utama dan sekolah-sekolah.
Badan Cuaca Nasional (National Weather Service/NWS) mengingatkan "badai yang mengancam keselamatan jiwa" bisa menimbulkan tumpukan salju yang melumpuhkan dengan tinggi sampai tiga kaki atau 90 sentimeter di wilayah itu.
Peringatan banjir di pesisir dikeluarkan, dengan gelombang di area metro New York diperkirakan tiga kaki lebih tinggi dibandingkan normal pada Selasa pagi.
Keadaan darurat dideklarasikan di New York, New Jersey, Connecticut, Rhode Island, Massachusetts dan New Hampshire. Orang-orang dianjurkan tinggal di rumah. Sistem transportasi, termasuk kereta bawah tanah Kota New York, menunda layanan dan jalan raya ditutup.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan larangan perjalanan bagi semua kecuali kendaraan darurat di setiap jalan di 13 daerah di bagian selatan negara bagian New York, termasuk Kota New York, pinggiran Westchester dan Long Island, dengan ancaman denda 300 dolar AS bagi pelanggar.
Connecticut dan Massachusetts juga memberlakukan pelarangan serupa untuk mengemudi.
Amerika Serikat Bagian Timur Dihantam Badai Salju Hebat
Amerika Serikat Bagian Timur Dihantam Badai Salju Hebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 menit yang lalu
Jadwal Libur dan Cuti Bersama Desember 2024 untuk Karyawan Swasta
35 menit yang lalu
Dipaksa Pemerintah AS untuk Jual Chrome, Ini Respons Google
1 jam yang lalu