Bisnis.com, MALANG - Pemkab Malang, Jawa Timur, menargetkan wilayahnya bebas dari desa tertinggal pada akhir 2015 menyusul sukses Kabupaten Malang dalam mereduksi jumlah desa tertinggal.
Bupati Malang H. Rendra Kresna mengatakan jumlah desa tertinggal di Kabupaten Malang dari tahun ke tahun terus turun. Pada 2010 jumlah desa tertinggal mencapai 110 desa. Jumlah tersebut berkurang menjadi 51 desa pada 2012.
“Setelah dilakukan evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Malang, pada 2014 jumlah desa tertinggal menyusut menjadi 15 desa dan satu desa sangat tertinggal. Ditargetkan pada akhir 2015 sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Malang,” kata Rendra, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya Pemkab Malang terus berkomitmen menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program dan kebijakan dalam membangun kawasan pedesaan seperti kualitas jalan utama desa, lapangan usaha mayoritas penduduk, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.
Akselerasi pembangunan di desa tercapai karena adanya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai program pemberdayaan telah dilakukan diantaranya PNPM Mandiri Pedesaan, Posdaya, Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) maupun program lintas sektor lainnya baik yang dilaksanakan pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Pada dasarnya semua program tersebut mensyaratkan adanya pemberdayaan masyarakat. Karena itu dibutuhkan edukasi yang masif dan berkelanjutan bagi masyarakat untuk dapat mengambil peran dalam membangun ekonomi desa sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing desa,” jelas dia.
Sebagai upaya untuk mengentas kemiskinan Pemkab Malang bersama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar pelatihan Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid, Rabu (21/1/2015).
Pelatihan bagi Calon Relawan Posdaya Berbasis Masjid merupakan salah satu wujud komitmen dan kemitraan akademisi dan stakeholder dalam menanggulangi kemiskinan melalui program-program yang strategis dan mengarah pada upaya penanganan dan penanggulangan kemiskinan secara integral.
“Perguruan tinggi memiliki peran yang strategis karena dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki seperti sumber daya manusia, perangkat kelembagaan yang mapan, serta kemampuan membuat riset dan kajian,” tambahnya.
Melalui pelatihan tersebut pihaknya berharap mahasiswa dan para calon relawan Posdaya dari beberapa institusi dapat memberikan motivasi kepada masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan di berbagai bidang.