Bisnis.com, PONTIANAK - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat AKBP Nowo Winarti menyatakan sebanyak 1.000 personel diturunkan untuk pengamanan kedatangan Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Raya Mujahidin, Selasa (20/1/2015).
"Kami fokus pengamanan dalam hal mengatur kelancaran lalu lintas, seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani, dan kawasan Masjid Raya Mujahidin," kata Nowo Winarti saat dihubungi di Pontianak, Senin (19/1/2015).
Ia menjelaskan setiap perempatan jalan protokol di Kota Pontianak ditempatkan minimal dua anggota polisi dalam mengatur kelancaran lalu lintas.
"Selain itu, di sepanjang Jalan Ahmad Yani, setiap radius seratus meter ditempat dua personel polisi," ungkapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengimbau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Pontianak dan masyarakat agar memasang umbul-umbul untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, untuk meresmikan Masjid Raya Pontianak.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak yang bermukim di sepanjang Jalan Ahmad Yani, mulai dari depan Mapolda Kalbar sampai ke perempatan Kantor Pajak untuk memasang umbul-umbul," katanya.
Sutarmidji menjelaskan pembangunan Masjid Raya Mujahidin kini sudah selesai, sehingga akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Ia menyatakan lama proses pembangunan Masjid Raya Mujahidin sekitar 2,3 tahun, yang dimulai Mei 2011 dengan luas lahan sekitar empat hektare.
Luas bangunan Masjid Raya Mujahidin sekitar 60 meter x 60 meter, dan kubahnya dari tembaga atau nomor dua setelah Masjid Istiqlal dan halamannya bisa menampung sekitar 1.600 mobil, dan bisa digunakan fungsi lainnya.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin dibangun dua lantai dengan target selesai 1,5 - 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan simbol Kota Pontianak, dengan daya tampung sekitar 5.000 hingga 8.000 jemaah.
Lantai pertama Masjid Raya Mujahidin bisa digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti rapat, ruang tamu VIP, resepsi pernikahan dan lainnya.