Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 19.000 situs web Prancis telah diretas oleh kelompok yang diduga simpatisan ISIS sejak tragedi Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu, menurut kepala keamanan siber Prancis.
Menurut Kepala Keamanan Siber Prancis Arnaud Coustilliere, tingkat cakupan dan bentuk serangan dunia maya itu sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejumlah situs kalangan bisnis, kelompok agama, perguruan tinggi diretas dengan mengganti tampilannya dan diisi dengan pesan-pesan bernuansa Islam.
Sebelumnya situs web Komando Khusus AS juga pernah diretas oleh kelompok yang simpatik pada milisi ISIS.
Kini departemen Pertahanan AS terus melakukan pengamanan atas situs web yang dikhawatirkan akan diretas kelompok tersebut.
Konten situs web kota Ezanville Prancis diganti dengan menampilkan bendera ISIS dengan pesan “Death to France” sebagaimana dikutip Dailymail.co.uk, Jumat (16/1/2015).
Ezanville merupakan salah satu dari ribuan kota yang logonya diganti dengan lambang dan bendera ISIS.
Beberapa pesan yang ditampilkan pada situs web tersebut termasuk “The Islamic State Stay Insyaallah. Free Palestine. Death To France. Death To Charlie.”