Bisnis.com, MANADO -- Pemerintah Kota Manado mulai memberlakukan status tanggap darurat di wilayahnya.
Status tanggap darurat bencana ditetapkan selama tujuh hari akibat banjir dan tanah longsor di wilayah Manado, Sulawesi Utara.
"Status tersebut ditetapkan selama tujuh hari mulai Minggu (11/1) sampai 17 Januari 2015 nanti," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado, Minggu.
Vicky mengatakan, untuk menetapkan status tanggap darurat bencana memang tidak sembarangan.
Pemerintah melakukan pemantauan di seluruh wilayah bencana untuk menentukan apakah yang terjadi dapat dikategorikan dalam tanggap darurat bencana atau tidak.
"Dan berdasarkan hal tersebut, maka kami menetapkan tanggap darurat bencana serta melakukan semua prosedur yang diwajibkan, sehingga warga yang mengungsi akibat bencana tetap mendapatkan pelayanan," katanya.
Untuk tanggap darurat bencana tersebut, kata Vicky, pemerintah melalui Dinas Sosial sudah mendirikan dapur umum di wilayah-wilayah yang terkena bencana seperti Paal Dua, Ternate Tanjung, Wanea, Komo Luar, Dendangan Luar dan Taas.
Dengan adanya dapur umum tersebut, menurut Vicky, maka seluruh warga Manado yang mengungsi karena bencana banjir dan tanah longsor, dapat bantuan makanan dari pemerintah selama tujuh hari.
"Kami berharap sekitar 3.000 warga Manado yang mengungsi karena banjir, dapat terlayani dengan baik, sehingga tidak kesulitan meskipun harus mengungsi," katanya.
Selain mendirikan dapur umum, pemerintah sudah menyalurkan makanan siap saji, sejak Minggu pagi sampai malam, dan mendirikan posko-posko tanggap darurat di wilayah bencana.
Ia mengatakan, sejak Minggu malam, semua pihak terkait, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Camat hingga lurah dan kepala lingkungan sudah turun melakukan pendataan semua yang mengungsi.
Dikatakannya, sejak siang sampai sore, warga rata-rata mulai kembali ke rumah untuk membersihkan tumpukan sampah dan lumpur yang dibawa banjir saat air naik sampai ketinggian 1-1,5 meter.