Kabar24.com, JAKARTA – Seiring dengan perkembangan teknologi, kebiasaan masyarakat mengonsumsi media ikut berubah. Bila semula, koran, majalah, radio, dan televisi menjadi makanan sehari-hari, kini media-media tersebut hanya dikonsumsi pada waktu tertentu saja.
Berdasarkan riset media consumption behavior yang dilakukan PT Etnomark Consulting dengan sampling para eksekutif muda di kota besar, peranan media kini sudah didominasi oleh media digital, khususnya yang diakses melalui smartphone.
Dari hasil riset tersebut, konsumsi masyarakat terhadap smartphone hampir 24 jam, mulai dari bangun tidur hingga tidur. Adapun media televise hanya dinikmati pada pagi dan malam hari. Radio kini hanya menjadi seperti background untuk menemani perjalanan pada pagi dan sore hari sambil tetap mengakses smartphone, majalah, hanya dinikmati di hari libur dan waktu senggang, sedangkan Koran hanya akan disentuh pada pagi hari di jam yang sangat sempit yakni dari pukul 9 pagi hingga 11 pagi.
“Bila melewati waktu itu, orang biasanya tidak akan membaca lagi korannya karena pola masyarakat untuk mengonsumsi media sudah terbentuk. Itu pun hanya akan dibaca jika berada di dekatnya karena pembaca Koran itu cenderung pasif,” tutur Brand Consultant dan Ethnographer PT Etnomark Consulting, Amalia E Maulana ketika berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia.
Oleh karena itulah, media konvensional harus dapat memanfaatkan waktu yang sempit tersebut untuk membuat medianya sedemikian menarik sehingga tetap menjadi pilihan masyarakat. Menurutnya, media-media besar harus berani keluar dari romantisme masa lalu dan meramu ulang strateginya.
“Karena saat meramu ulang akan menyiapkan baik dari desain, analisa, maupun warna yang enak dibaca. itu menjadi kombinasi yang akan menjadikanya tidak bisa untuk tidak dipilih. nggak bisa lagi dari dulu sampai sekarang formatnya begini terus, harus meramu ulang, ganti baju, fresh, itu bisa menjadi tawaran menarik,” tuturnya.
Tidak hanya terhadap koran, kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi media konservatif lainnya pun cenderung pasif atau pasif behavior.
“Pasif behavior itu mencari sesuatu nggak spesifik. Dia akan melihat kredibilitas, itu yang menjadi penting untuk media seperti TV, majalah, dan koran. tinggal bagaimana menyikapinya agar bisa didapatkan di saat yang tepat dan berada di dekat mereka.”
Berbeda dengan media online, masyarakat akan secara aktif mencari informasi di dalamnya. Terutama smartphone yang diakses hampir 24 jam. Bahkan, untuk mendapatkan informasi mendalam, sebagian besar masyarakat kini lebih mengandalkan internet daripada media cetak.