Kabar24.com, SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendesak Pemerintah Kota Solo untuk menghitung angka kerugian atas dampak kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu (27/12) malam.
Selain itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pedagang dan Wali Kota Solo untuk mencari tempat lain sebagai pengganti pasar tekstil dan batik terbesar di Asia Tenggara.
“Mereka harus bisa berjualan kembali. Sekarang dicarikan tempat sementara,” ujar Ganjar disela-sela acara peresmian UMKM Center Jateng, Senin (29/12).
Saat disinggung upaya Pemprov Jateng dalam pemberian dana bantuan atas kebakaran di pasar tersebut, Ganjar belum bisa menjanjikan dalam waktu dekat. Pihaknya menyerahkan kepada tim untuk melaporkan data kerugian secara pasti atas musibah kebakaran yang menimpa 1.500an kios tersebut.
“Nanti, angkanya belum tahu,” ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia Provinsi Jateng menegaskan kebakaran Pasar Klewer tidak berpengaruh besar terhadap inflasi di wilayah ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Marlison Hakim mengatakan sektor tekstil dan batik tidak termasuk komoditas yanng berpengaruh terhadap angka inflasi.
“Pengaruhnya hanya kekurangan pasokan batik dan kain di pasaran. Itu pun hanya berlangsung satu sampai dua bulan. Setelah itu normal kembali,” tuturnya.
Marlison mengakui belum bisa menghitung secara pasti pengaruh perekonomian di Jateng atas kebakaran Pasar Klewer Solo. Kendati demikian, ujarnya, pengaruh perekonomian hanya berlangsung kurang dari tiga bulan.
Disisi lain, Marlison mengatakan para pengusaha atau pembeli akan mencari lokasi lain yang menjadi pusat perbelanjaan sebagai pengganti Pasar Klewer Solo yang terbakar Sabtu malam.
“Tekstil di Jateng memang unggul. Namun produksi kan tetap berjalan. Jadi pasokan akan normal satu bulan mendatang. Ekspor tekstil juga tidak berpengaruh,” ujarnya.