Kabar24.com, JAKARTA- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tengah mengupayakan relokasi warga korban bencana longsor dan memperpanjang status tanggap darurat hingga 4 Januari 2015.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan evaluasi jajarannya, operasi penanganan darurat yang terdiri dari pencarian dan evakuasi jenasah, pelayanan pengungsi, dan persiapan relokasi warga yang berlangsung sejak 13 Desember 2014 telah berjalan dgn baik.
“Pencarian jenasah korban hingga Pkl.12.00 WIB hari ini nihil. Total jenasah yg berhasil ditemukan 93 jenazah dan sesuai hasil Rapat Evaluasi tadi malam pencarian jenasah akan dihentikan pada 21 Desember 2014,” ujarnya, Sabtu (20/12/2014).
Terkait pengorganisasian posko dan koordinasi tim operasi, katanya, telah dilaksanakan dengan baik yakni sistem pelaporan, rapat evaluasi harian, dan konferensi pers dilakukan secara rutin. Sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi pada titik-titik pengungsian di tiga kecamatan Kec yang ada terus dilakukan.
“Besarnya bantuan dari masyarakat dan pihak swasta menyebabkan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik dan persediaan logistik yang ada sangat berlebih,” ucapnya.
Proses relokasi warga Dusun. Jemblung yang terdiri dari 22 KK dan Dusun. Pencil, sebanyak 36 KK sedang dikondisikan oleh pihak Pemab. Banjarnegara. Lanjutnya, saat ini proposal usulan bantuan yang akan diajukan ke pemerintah provinsi dan BNPB sedang disusun.
“Semula Dusun Jemblung ada 43 KK yang harus direlokasi ternyata hanya ada 22 KK, karena yang 21 KK meninggal semua sekeluarga sehingga tidak ada yang harus direlokasi,” katanya.
Lokasi relokasi sesuai rekomendasi Badan Geologi, menurutnya terletak di Desa Karangtengah dan Desa.Ambal.