Kabar24.com, DENPASAR--Umat Hindu memenuhi Pura Agung Jagatnatha untuk melakukan sembahyang dalam rangkaian hari raya Galungan.
Kegiatan sembahyang sudah dimulai dari pukul 07.00 dan diperkirakan aktivitas itu akan berlangsung hingga malam hari.
Umat Hindu datang ke Pura Agung Jagatnatha bersama seluruh keluarga dengan mengenakan pakaian adat Bali lengkap dan membawa berbagai macam sesajian atau banten untuk sarana sembahyang.
Mereka mengucap syukur kepada Tuhan di hari kemenangan ini.
Jero Mangku I Made Langgeng Buana, salah satu pemimpin sembahyang di Pura Agung Jagatnatha, mengatakan Galungan bermakna sebagai hari kemenangan atau dharma terhadap keburukan atau adharma.
"Adharma adalah sifat buruk yang ada di dalam diri manusia, saat itulah Dharma atau kebaikan dalam diri manusia berusaha untuk memerangi keburukan," ungkap Jero Mangku Buana, Rabu (17/12/2014).
I Made Langgeng Buana menambahkan tingkat pengunjung Pura Agung Jagatnatha saat perayaan hari raya meningkat 100% dari hari-hari biasanya.
Bukan warga Denpasar saja yang datang, warga dari Buleleng, Karangasem, Negara, Tabanan yang tidak sempat pulang ke kampung juga memadati Pura Agung Jagatnatha.
Sekitar 70 pemangku anggota Ikatan Pemangku Kota Denpasar sudah bersiap untuk memimpin jalannya upacara Galungan secara bergantian di Pura Agung Jagatnatha.
Ritual hari raya Galungan mulai dijalani Umat Hindu sejak Selasa kemarin.
Dalam penampahan Galungan, umat Hindu memotong babi, dan membuat penjor sebagai sarana upacara.
Sementara sehari setelah Galungan dinamakan Manis Galungan. Tradisi yang selalu dilakukan umat Hindu Bali adalah mengunjungi tempat-tempat wisata seperti pantai Kuta dan Sanur.