Bisnis.com, MOSKWA--Rusia masih belum menyerah dalam menahan depresiasi rubel, yang telah masuk level terparah sejak krisis finansial 1998.
Untuk menghindari situasi lebih parah, Kementerian Keuangan memutuskan melakukan operasi pasar dan memborong rubel.
Nilai mata uang Beruang Merah tercatat telah anjlok 52% sepanjang tahun ini.
"Terjadi kepanikan di pasar. Kemenkeu mengirimkan sinyal bahwa sudah saatnya ikut campur," ungkap Ekonom Otkritie Asset Management, tulis Bloomberg, Rabu (17/12).
Rubel anjlok hingga 8,4% dua hari setelah Central Bank of Russia (CBR) menerbangkan suku bunga hingga 6,5% jadi 17%.
Presiden Vladimir Putin dijadwalkan mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan situasi kepada warga Rusia, Kamis (18/12).
Selamatkan Rubel, Kemenkeu Rusia Intervensi Pasar
Rusia masih belum menyerah dalam menahan depresiasi rubel, yang telah masuk level terparah sejak krisis finansial 1998.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu
Seirama BlackRock & Vanguard di Saham Emiten CPO Grup Astra (AALI)
27 menit yang lalu
Kerikil Emiten Batu Bara Bernama Devisa Hasil Ekspor (DHE)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 menit yang lalu
Bareskrim Sita Rp52,5 Miliar di Kasus Investasi Robot Trading Net89
13 menit yang lalu
Titiek Soeharto Pimpin Komisi IV DPR RI Sidak Pagar Laut di Tangerang
42 menit yang lalu