Kabar24.com, BANDUNG—Konsumsi rumah tangga di Jabar sepanjang triwulan III/2014 berlangsung kurang menggembirakan.
Ekonomi Jawa Barat selama triwulan III/2014 tumbuh 5,61% atau melambat dari periode yang sama triwulan sebelumnya sebesar 5,67%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Rosmaya Hadi K. mengatakan perlambatan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) tersebut didorong oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, meskipun sektor investasi dan konsumsi pemerintah naik.
“Hal ini menunjukkan kondisi perekonomian Jabar masih stabil dan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya, Selasa (16/12/2014).
Sementara itu, membaiknya perekonomian negara maju mampu mendorong ekspor luar negeri tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Komponen ekspor ini kontributor tertinggi angka pertumbuhan sebesar 4,26%, lebih tinggi dari kontribusi triwulan sebelumnya 3,71%.
Kemudian disusul konsumsi rumah tangga sebesar 3,03%, turun dibandingkan dengan kontribusi triwulan sebelumnya 3,20%.
Dari sisi pertumbuhan, konsumsi rumah tangga pada triwulan III/2014 tumbuh sebesar 4,99%, atau melambat dari periode sebelumnya 5,26%.
Menurut Rosmaya, konsumsi rumah tangga ini merupakan komponen dengan pangsa terbesar terhadap PDRB Jabar sebesar 60%.
“Sehingga meskipun melambat namun masih menjadi key driver ekonomi Jabar selama triwulan III/2014,” ucapnya.
Dia mengatakan melambatnya laju konsumsi rumah tangga tercermin dari sejumlah hal seperti kredit konsumsi yang hanya tumbuh sebesar 12,8%, padahal periode sebelumnya tumbuh 15,3%.
Hal yang sama juga pada impor barang modal yang tumbuh negatif seperti penurunan impor gadget, serta pertumbuhan pendaftaran kendaraan baru yang melambat dari Rp4,55 triliun pada triwulan II/2014 menjadi Rp4,41 triliun pada triwulan III/2014.
Sementara itu, konsumsi pemerintah di Jabar tumbuh positif sebesar 4,21% dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh negatif -1,64%.
Di sisi lain, kinerja investasi yang tercermin dalam pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada triwulan III/2014 tumbuh 3,83%, naik dari periode sebelumnya sebesar 2,95%.
Faktor utama pendorong kinerja investasi antara lain oleh peningkatan kinerja sektor konstruksi yang tumbuh 9,46% dari sebelumnya 8,0%.
Rosyama menambahkan sepanjang 2014, laju pertumbuhan ekonomi Jabar diperkirakan pada kisaran 5,5%-5,9%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jabar untuk tahun 2015 diperkirakan masih tumbuh positif, bahkan diperkirakan sedikit lebih tinggi dari pencapaian tahun 2014.
Berdasarkan perkiraan awal atau kasar, ekonomi Jabar akan tumbuh pada kisaran 5,6%-6,0%.