Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETUM PDIP: Mayoritas Ingin Jokowi, Puan 18%, Megawati 16%

Regenerasi kepemimpinan partai politik (parpol) dinilai penting, Bahkan hasil survei Cyrus Network menyebut masyarakat menginginkan tokoh-tokoh muda diberi kesempatan memimpin parpol.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Ny. Iriana Widodo (tengah), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ibu Mufidah Kalla (kedua kanan) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Isteri Ny. Veronica Tan Basuki (ketiga kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11)./Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Ny. Iriana Widodo (tengah), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ibu Mufidah Kalla (kedua kanan) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Isteri Ny. Veronica Tan Basuki (ketiga kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Regenerasi kepemimpinan partai politik (parpol) dinilai penting, Bahkan hasil survei Cyrus Network menyebut masyarakat menginginkan tokoh-tokoh muda diberi kesempatan memimpin parpol.

SIMAK: RAMALAN SHIO 2015: Shio Macan, Asmara Bersinar

"Tokoh-tokoh senior seperti Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie perlu memberi kesempatan kepada tokoh muda untuk memimpin partainya," kata CEO lembaga riset Cyrus Network Hasan Nasbi saat memaparkan hasil Survei Nasional Regenasi Parpol di Jakarta, Senin (15/12/2014).

Survei tatap muka oleh Cyrus Network pada 1-7 Desember 2014 terhadap 1.220 responden, yang tersebar di 122 desa dari 33 provinsi, secara khusus menjaring opini masyarakat terhadap empat parpol besar, yakni PDIP, Golkar, Gerindra dan Partai Demokrat.

"Secara umum 80 persen responden menginginkan agar parpol dipimpin oleh ketum berusia 41-50 tahun dan 51-60 tahun. Sekitar 61 persen, responden menyatakan tokoh parpol berusia di atas 60 tahun ditempatkan sebagai dewan Pembina, dewan pertimbangan atau penasehat partai," kata Hasan.

Dikatakan, hasil survei memperlihatkan pola dukungan masyarakat dan internal partai terhadap Megawati dan Aburizal nyaris mirip, sementara Prabowo Subianto memiliki kesamaan pola dukungan dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Survei menunjukkan hanya 48 persen responden yang masih menilai Megawati layak melanjutkan kepemimpinan di PDIP, sedangkan dukungan terhadap Jokowi sebagai ketua umum partai ini lebih besar dibandingkan dukungan kepada Megawati dan Puan Maharani.

"Dibandingkan tokoh-tokoh PDIP lainnya, dukungan terhadap Megawati untuk menjadi Ketua Umum hanya sebesar 16 persen atau lebih rendah dari Puan Maharani 18 persen dan Jokowi 26 persen," ujarnya.

Demokrat & Gerindra

Dalam konstituen PDIP sendiri dukungan terhadap Jokowi 28 persen, atau lebih tinggi dari Megawati sebesar 23 persen dan Puan Maharani 17 persen.

Namun, tidak demikian dengan konstituen Gerindra dan Demokrat yang tetap memilih Prabowo dan SBY. Sebanyak 81 persen pemilih Gerindra tetap mendukung Prabowo sebagai ketua umum, sementara SBY mendapat dukungan 69 persen dari konstituen Demokrat.

"Kondisi Gerindra dan Demokrat sedikit berbeda. Di Gerindra problemnya bukan karena secara umum publik tak menginginkan regenerasi, namun lebih pada tak tersedianya tokoh yang dianggap mampu membesarkan partai selain Prabowo. Sementara di Demokrat, selain SBY, Edhi Baskoro Yudhoyono dan Marzuki Alie juga mulai mendapatkan dukungan," katanya.

Dari internal pendukung Golkar, haya 39 persen pendukung Golkar yang menganggap Aburizal Bakrie masih boleh melanjutkan kepemimpinan partai.

"Ini menunjukkan, istilah suara Golkar, suara rakyat tak lebih dari sekadar slogan, bahkan apa yang diputuskan oleh elite Golkar di Bali sama sekali tak sejalan dengan suara konstituen mereka," tutur Hasan. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

Mumi Wanita Mirip Janin Berusia Lebih Seribu Tahun Ditemukan

MU KALAHKAN LIVERPOOL 3-0: Van Gaal Sebut Metodenya Mulai Terbukti

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Editor
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper