Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Ajak Tim Pengendali Inflasi Daerah Optimalkan Peran

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mengajak Tim Pengendali Inflasi Daerah yang ada di wilayah tersebut untuk bersama-sama melakukan evaluasi dan mengoptimalkan peran dalam menjaga inflasi tetap stabil guna memacu ekonomi pada 2015.

Bisnis.com, SURABAYA  -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur  mengajak Tim Pengendali Inflasi Daerah yang ada di wilayah tersebut untuk bersama-sama melakukan evaluasi dan mengoptimalkan peran dalam menjaga inflasi tetap stabil guna memacu ekonomi pada 2015.

Dalam upaya evaluasi dan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengelar Workshop Indikator Ekonomi dan Kebanksentralan 2014. Kegiatan yang digelar selama 3 hari ini, diikuti oleh  forum TPID dari Provinsi Kaltim, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kota Tarakan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Mawardi Budiman H. Ritonga, mengatakan pada penghujung 2014, selama 12 bulan perjalanan, cukup banyak pasang surut yang dihadapi dalam ‘memagari’ inflasi agar angka inflasi tetap cukup terkendali sehingga mampu memacu ekonomi daerah.

“Berbagai tantangan dan isu telah dihadapi sepanjang tahun ini, tentunya kita yang duduk di forum TPID sudah punya pengalaman dalam menghadapi inflasi yang terus bergejolak. Akhir-akhir ini harga cabai di daerah tembus Rp125.000 per kg. Nah ini kenapa?” ujar Mawardi, dalam sambutan pembukaan workshop, hari ini.

Dia mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk berbagi pengalaman (sharing), evaluasi dan koordinasi antara TPID dengan Bank Indonesia, serta mencari alternatif strategi dalam menghadapi inflasi 2015. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memaparkan peran Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi daerah dan outlook ekonomi 2015.

“Pengalaman kami, kalau  bicara inflasi masih ada beberapa daerah yang belum sepenuhnya paham apa itu inflasi dan untuk apa inflasi. Inflasi harus diketahui semua pihak. Bagaimana TPID bisa menjaga inflasi yang stabil yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi,” papar Mawardi.

Untuk itu, lanjut Mawardi, perlu kesamaan pendapat untuk mengendalikan inflasi supaya angka inflasi di satu sektor tidak memengaruhi sektor lainnya.

Bank Indonesia dengan tugas pokoknya menjaga inflasi, jelas Mawardi, tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan sektor lainnya.

“Masih ada proyek-proyek 2014 oleh TPID yang perlu dievaluasi dalam rangka memperkuat TPID. Misalnya Pusat Informasi Harga Pangan Strategis dalam perjalanannya kadang-kadang nyala dan kadang-kadang mati. Ini perlu evaluasi supaya tujuannya sebagai sarana informasi harga ke masyarakat menjadi optimal,” ujar Mawardi.

Dalam kesempatan itu, Mawardi juga menyinggung perlunya upaya memperkuat kerjasama perdagangan antar daerah mengingat sebagian besar bahan makanan --penyumbang inflasi di Kaltim—masih didatangkan dari luar daerah.

“Bagaimana mengupayakan kerjasama antar daerah sehingga tidak terjadi angka inflasi tinggi karena kekurangan stok. Saya juga menawarkan adanya program bersama, yang strategis dan menjadi program andal Kaltim dalam mengendalikan inflasi. Ini perlu kita pikirkan bersama,” tukasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Siti Munawaroh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper