Bisnis.com, PEKANBARU - Melambatnya pertumbuhan ekonomi Riau sepanjang tahun ini mulai mengganggu kondisi keuangan perusahaan yang beroperasi di provinsi tersebut.
Mahdi Muhammad, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Riau, mengatakan kondisi keuangan perusahaan yang beroperasi di Riau mengalami perlambatan dalam tiga bulan terakhir, karena melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah itu.
"Kondisi keuangan perusahaan kembali merosot pada kuartal ketiga tahun ini setelah berhasil tumbuh pada kuartal sebelumnya," katanya di Pekanbaru, Jumat (12/12/2014).
Mahdi menuturkan kondisi keuangan perusahaan di Riau masih akan mengalami perlambatan karena tingginya tekanan terhadap harga secara umum pada tiga dan enam bulan mendatang. Penyebabnya, penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mengakibatkan tingginya harga bahan baku.
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang kurang mendukung dan distribusi barang yang tidak lancar ikut menambah tekanan pada harga setelah penaikan harga BBM bersubsidi. Bank Indonesia mencatat indeks ekspektasi penaikan harga pada tiga bulan mendatang mencapai 80 dan enam bulan kedepan pada level 79.
"Meski harga naik, ekspektasi penjualan pada 3-6 yang akan datang masih berada pada level optimistis," ujarnya.
Optimisme pengusaha terhadap penjualan pada 3-6 bulan mendatang didorong oleh peningkatan permintaan dalam negeri, pertumbuhan daya beli masyarakat, perayaan Natal, dan tahun baru 2015.