Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sanksi Importir Ponsel, Pengusaha di FTZ Batam Aman

Tidak ada satu pun importir telepon seluler dan sejenisnya untuk Kawasan Perdagangan Bebas Batam (FTZ) yang dicabut izinya oleh Kementerian Perdagangan meskipun secara nasional terdapat 24 importir terkena sanksi tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BATAM - Tidak ada satu pun importir telepon seluler dan sejenisnya untuk Kawasan Perdagangan Bebas Batam (FTZ) yang dicabut izinya oleh Kementerian Perdagangan meskipun secara nasional terdapat 24 importir terkena sanksi tersebut.

"Untuk perusahaan importir yang mengantongi IT (izin terdaftar) dari BP Batam untuk memasukan ponsel, komputer gengam dan komputer tablet tidak dicabut izinnya," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Kamis (12/11).

Dia mengatakan, 24 perusahaan yang izinya dicabut oleh Kementerian Perdagangan adalah importir yang IT-nya dikeluarkan oleh pusat karena sudah lebih dari enam bulan tidak melakukan impor.

Pencabutan sesuai dengan Permendag nomor 82 tahun 2012 pasal 17 c, yang intinya menyebutkan jika importir tidak melakukan kegiatan impor selama 6 bulan berturut-turut maka izinnya harus dicabut.

"Itu semua yang mengeluarkan Kementerian Perdagangan. Sementara BP Batam juga bisa mengeluarkan IT untuk perusahaan yang mengimpor khusus untuk kawasan Batam meski IMEI (nomor regristrasi tiap produk) tetap didaftarkan ke pusat," kata Ilham.

Pencabutan izin 24 importir tersebut, kata dia, sedikit besarnya juga akan berdampak ke Batam karena produk-produk tersebut dipasarkan secara nasional termasuk Batam.

Dengan pencabutan ini, maka hanya tersisa 76 importir pemegang IT yang masih aktif sebagai importir telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet.

"Meski ini akhir tahun, namun belum ada perusahaan baru yang mengajukan IT ke BP Batam untuk impor 2015. Sepertinya impor produk seluler tengah sepi," kata Ilham.

Sebelumnya pelaku usaha penjualan telepon seluler, komputer gengam dan komputer tablet di Kota Batam cenderung lesu dalam beberapa bulan terakhir.

"Nampaknya wisata belanja seluler di Batam sudah tidak begitu diminati. Semakin hari semakin lesu, mungkin karena harga tidak lagi beda jauh dengan kawasan lain dan munculnya banyak merk-merk baru diluar yang selama ini banyak diminati," kata seorang pemilik toko seluler di Lucky Plaza Batam, Nurman. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper