Bisnis.com, JAKARTA-Lebak Bulus sebuah kawasan yang merupakan kelurahan di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Tempat itu sangat dikenal warga Ibu Kota karena terdapat terminal bus antar kota dan stadion sepak bola [kini akan dibongkar untuk proyek Mass Rapid Transit/MRT].
Mengenai asal usul nama Lebak Bulus itu Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya berjudul “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012.
Dijelaskan bahwa nama kawasan tersebut diambil dari kontur tanah dan fauna, lebak berarti lembah dan bulus adalah kura-kura yang hidup di darat dan air tawar.
Mungkin pada zaman dahulu di Kali Grogol dan Kali Pesanggrahan yang mengalir di kawasan tersebut terdapat banyak kura-kura alias bulus.
Tempat ini ternyata memang punya sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan Surat Kepemilikan Tanah (Erfbrief) yang dikeluarkan di Batavia pada 2 September 1675 kawasan Lebak Bulus adalah milik Made dan Candra, yang dapat diwariskan.
Menurut catatan harian di Puri Batavia tanggal 12 Februari 1687, Made adalah seorang Jawa berpangkat Letnan.
Pada waktu itu setiap penduduk asli pulau Jawa disebut orang Jawa, tidak dibedakan sebutannya antara Jawa, Sunda dan Madura.
Karena tanahnya sangat subur, kawasan ini oleh Made dijadikan sawah dan kebun, yang dipelihara dengan baik.
Tetapi, setelah dia meninggal pada 16 Agustus 1720, tanpa sebab yang jelas, seluruh tanahnya diambil oleh Kompeni untuk kemudian jatuh ke tangan orang Eropa, yang mengganti namanya menjadi Simplicitas.
Sekitar tahun 1789 kawasan itu tercatat sebagai milik David Johannes Smith dan lalu dijual kepada Pieter Welbeeck tahun 1803. Demikianlah. (BIsnis.com)