Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejak Juli 2014, Inflasi Jabar Lebih Rendah dari Nasional

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VI Jawa Barat dan Banten mencatat inflasi Jabar telah mencapai kondisi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sejak Juli 2014.

Bisnis.com, BANDUNG—Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VI Jawa Barat dan Banten mencatat inflasi Jabar telah mencapai kondisi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sejak Juli 2014.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat-Banten Nita Yosita mengatakan kondisi ini terus berlanjut hingga sekarang di tengah tekanan inflasi yang cukup tinggi.

“Kondisi tersebut mencerminkan pengendalian inflasi di Jawa Barat sepanjang 2014 lebih efektif di tengah berbagai tekananadministered prices seperti kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga LPG 12 kg, dan kenaikan harga BBM bersubsidi,” paparnya, Selasa (2/12/2014).

Meksipun terjadi gejolak harga pada beberapa komoditas pangan seperti cabai merah dan beras, menurut dia, perubahan harga komoditas pangan strategis di Jabar masih cukup terkendali dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam sejarah pasca kenaikan BBM bersubsidi sejak 2005 hingga sekarang, baru pada saat ini inflasi Jabar berada di bawah inflasi nasional. Inflasi Jawa Barat secara tahunan pada November 2014 tercatat sebesar 5,54% (yoy), sedangkan nasional tercatat sebesar 6,23% (yoy).

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, kenaikan tersebut didukung kenaikan inflasi pada subkelompok jasa keuangan dan subkelompok transport.

Bensin, angkutan udara, solar, angkutan antarkota, dan transfer uang menjadi komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Selain itu, kelompok bahan makanan mengalami kenaikan inflasi sebesar 2,40%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada angka 0,37%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,35%, kelompok kesehatan 0,40%, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,13%.

Terkait prediksi tahun depan, Nita optimistis inflasi pada 2015 diperkirakan lebih terkendali dan kembali ke sasarannya yaitu 4+1%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper