Bisnis.com, MEDAN-- Puluhan pengungsi korban longsor di Desa Pagaran Honas, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) ditempatkan di Posko darurat yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBD) di kota itu.
"Warga yang kehilangan rumahnya akibat dihantam longsor terpaksa diungsikan sementara, begitu juga penduduk yang tinggal tak berapa jauh dari lokasi kejadian," kata Kepala BPBD Tapteng, Bonaparte Manurung saat dihubungi dari Medan, Sabtu (29/11/2014).
Menurut dia, masyarakat yang tinggal hanya berjarak beberapa meter dari tempat kejadian harus meninggalkan rumahnya, karena sejak Jumat (28/11) hingga Sabtu (29/11) cuaca di Tapteng masih turun hujan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Selain itu, tanah yang berada di atas pegunungan kelihatan retak sepanjang puluhan meter dan juga terjadi kemiringan, serta berpotensi terjadi longsor," ujarnya.
Bonaparte menyatakan pihaknya berupaya mengantisipasi terjadinya longsor di daerah tersebut, agar warga Desa Pagaran Honas jangan ada yang menjadi korban.
Dia menjelaskan, peristiwa longsor di Desa Pagaran Honas, Kamis (27/11) sekira pukul 08.00 WIB menghancurkan 7 rumah warga dan juga satu Madrasah, Poliklinik Desa (Polindes), dan Balai Desa, namun tidak ada korban jiwa pada bencana alam tersebut.
Puluhan personel TNI AD, petugas BPBD Tapteng dan masyarakat ikut bergotong royang membersihkan material tanah, batu besar dan pohon kayu besar menutup akses jalan ke Desa Pagaran Honas.
"Tumpukan meterial tanah sepajang 150 meter dan ketinggian 2 meter itu, sebagian telah dibersihkan dan hanya tinggal puluhan meter lagi," kata Bonaparte.