Bisnis.com, BOGOR--Pemerintah menegaskan tidak ada masalah institusional dalam konflik antara anggota TNI dan Polri di Batam. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto mengatakan bentrokan tersebut hanya masalah perut.
Tedjo mengatakan sampai saat ini Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Sutarman masih berada di Batam untuk mencari solusi agar benturan bersenjata tidak terulang.
"KSAD masih di sana, akan diselesaikan. Kapolri juga, pasti selesai hanya tinggal waktu saja," katanya di Istana Bogor, Senin (24/11/2014).
Dia percaya kedua pimpinan institusi bersenjata tersebut bisa menemukan solusi permanen karena benturan di Batam sebetulnya hanya dipicu oleh masalah kesejahteraan dan bukan konflik antar institusi.
Masalah kesejahteraan juga yang mendorong personel TNI AD menjaga lokasi penimbunan BBM yang digrebek Polri beberapa bulan lalu.
"Enggak [ada akar masalah]. Itu soal perut sajalah dan bisa jadi konflik. [Penjagaan lokasi penimbunan BBM] Itu kan soal perut. Orang jaga dan dapat duit kan itu," kata Tedjo.
Pemerintah berjanji akan meningkatkan kesejahteraan prajurit secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran agar masalah serupa tidak terjadi lagi.
Namun, Tedjo menegaskan peristiwa di Batam tidak akan terjadi jika pimpinan kedua satuan mampu membina anak buahnya dengan baik.
"Kita sedang bicarakan [masalah kesejahteraan], kemudian bisa disesuaikan walaupun masalah terjadi, tapi kalau pembinaan baik tentu [konflik] tidak akan terjadi," kata Menko.