Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK LAUT CHINA SELATAN: Ini Perkiraan Kekuatan China di Calon Pangkalan Militer Spratly

China diduga sedang membangun pulau buatan untuk pangkalan militer mereka di wilayah sengketa Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Kapal penjaga pantai China melakukan patroli di wilayah Kepulauan Spratly, Laut China Selatan (30 Maret 2014)/Reuters-Erik De Castro
Kapal penjaga pantai China melakukan patroli di wilayah Kepulauan Spratly, Laut China Selatan (30 Maret 2014)/Reuters-Erik De Castro

Bisnis.com, WASHINGTON--China diduga sedang membangun pulau buatan untuk pangkalan militer mereka di wilayah sengketa Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Citra satelit menunjukkan China tengah membangun pulau di sekitar Kepulauan Spratly yang cukup besar untuk menampung pangkalan udara pertama mereka di Laut China Selatan.

Dalam sebuah artikel tentang militer, Sabtu (22/11/2014), muncul dugaan China akan mengubah wilayah kaya mineral yang masih jadi sengketa itu menjadi instalasi militer.

Wilayah Laut China Selatan sendiri selama ini diklaim oleh Taiwan, Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam.

IHS Jane menyatakan citra satelit menampilkan bahwa pulau buatan yang terletak di Karang Fiery Cross seluas sedikitnya sepanjang 3.000 m dengan lebar 200-300 m, cukup untuk landas pacu dan apron.

Masih menurut IHS Jane, proyek reklamasi itu telah dilakukan 12-18 November  lalu, juga mampu memuat kapal tanker, amfibi dan satu batalion pasukan tempur. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper