Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Kenaikan Harga BBM Dimanfaatkan Spekulan Cabai

Kenaikan harga bahan bakar minyak diikuti aksi ambil untung dengan menaikkan sejumlah harga bahan pokok di luar kelaziman, salah satunya harga cabai rawit.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA—Kenaikan harga bahan bakar minyak diikuti aksi ambil untung dengan menaikkan sejumlah harga bahan pokok di luar kelaziman, salah satunya harga cabai rawit.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Warno Harisasono mengatakan sesaat setelah bahan bakar minyak dinaikkan harga cabai merah mencapai Rp61.500 per kilogram di Surabaya.

“Kenaikannya 58%, ini tentu dipengaruhi latah dan aksi spekulan,” jelasnya di sela-sela koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Timur, Rabu (19/11/2014).

Namun demikian, kata dia, harga mulai turun menjadi di kisaran Rp56.000 per kilogram sehari setelahnya. Ini menunjukkan kepanikan masyarakat sudah mulai berkurang.

“Pasokan sebenarnya cukup karena Jember dan Banyuwangi mulai panen,” katanya.

Oleh karena itu, Hari mengatakan,“Belum perlu dilakukan operasi pasar.”

Operasi pasar melalui pemberian ongkos angkut, tutur Hari, belum perlu dilakukan karena harga komoditas lain relatif terjaga pasokannya.

Kenaikan harga telur masih di kisaran 4%, ayam boiler 9%, dan komoditas lain relatif stabil.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jawa Timur Sapuan mengatakan cabai kerap menjadi pemicu inflasi.

Meski provinsi ini sentra tetapi produknya dikirim ke luar daerah.

“Ini menyebabkan harga bertahan tinggi. Makanya kami usul distribusi ini perlu diatur,” sarannya soal pengendalian harga cabai.

Meski secara umum ada kontraksi harga yang salah satu di antaranya dipengaruhi isu kenaikan BBM, Sapuan menilai inflasi kumulatif Jawa Timur berkisar 6%-6,5%.

Angka tersebut masih di bawah nasional yang diperkirakan di kisaran 7%-7,5%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Dwi Pranoto mengatakan Bank Sentral memprediksi inflasi di provinsi ini berkisar 6,9%.

“Kami tingkatkan intensitas koordinasi antardaerah sehingga distribusi dan produksi tidak ada kendala,” katanya menggambarkan strategi menjaga inflasi pasca kenaikan BBM.

Menurutnya, inflasi yang dipicu pergerakan harga komoditas kerap dipengaruhi ekspektasi pasar. Oleh karenanya setelah mengetahui bahwa pasokan bahan pokok terjaga maka kepanikan diharapkan bisa terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper