Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia mendesak pemerintah segera mengambil kebijakan strategis jangka pendek untuk mengatasi dampak negatif dari penaikan bahan bakar minyak.
Ketua HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan hingga saat ini pemerintah belum menyusun kebijakan strategis untuk penanganan terhadap sektor pertanian, terutama distribusi produksi.
Menurutnya, distribusi jalur pertanian merupakan hal yang perlu dibenahi dari awal sehingga petani terhindar dari kerugian.
“Minimal sekarang pemerintah memberikan dulu insentif bagaimana pemasaran hasil pertanian tidak merugi akibat terdampak kenaikan BBM,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (19/11/2014).
Dia melanjutkan setelah memberikan insentif bagi petani untuk beberapa waktu ke depan, baru pemerintah memikirkan solusi jangka panjang.
Entang menjelaskan pemerintah harus meningkatkan hasil produksi pertanian mulai dari pembinaan sentuhan teknologi modern, distribusi pupuk murah, hingga pasca-panen.
“Lewat anggaran sebagian subsidi BBM diharapkan indeks pertanian dan produktivitas pertanian meningkat sehingga secara otomatis akan meningkatkan produksi pertanian secara nasional,” ujarnya.