Bisnis.com, PONTIANAK - Setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah Kalimantan Barat dijaga ketat oleh Kepolisian Daerah setempat, guna menjaga keamanan SPBU sebagai antisipasi rencana penaikan harga BBM bersubsidi.
"Selain itu, kami juga melakukan langkah-langkah pengamanan, seperti patroli dan sudah menangkap beberapa pelaku penyimpangan BBM bersubsidi oleh oknum yang ingin memanfaatkan peluang rencana kenaikan BBM bersubsidi untuk keuntungan pribadi," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistianto di Pontianak, Sabtu (8/11/2014).
Dia berharap situasi keamanan di Kalbar tetap kondusif, baik sebelum maupun setelah diumumkannya kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.
"Kami berharap masyarakat juga tetap mendukung kebijakan pemerintah, termasuk rencana akan menaikkan harga BBM bersubsidi," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM bersubsidi sesuai kebutuhan. "Dan jangan membeli BBM bersubsidi di luar kebutuhan, serta jangan menyimpang atau menimbun BBM, karena kalau hal itu dilakukan akan dilakukan penindakan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Dalam dua bulan terakhir Pertamina telah menambahkan pasokan BBM sekitar tiga persen dari kebutuhan dalam penyalurannya.
Untuk BBM jenis premium di Provinsi Kalimantan Utara pada Oktober 2014, realisasi penyaluran sebesar 6.299 kl atau lebih besar daripada September 2014 dengan realisasi penyaluran sebesar 6.174 kl.
Di Kalimantan Timur, realisasi penyaluran Oktober sebesar 56.465 kl atau lebih besar daripada bulan sebelumnya 5.873 kl. Di Provinsi Kalimantan Selatan realisasi penyaluran BBM jenis premium Oktober sebesar 52.930 kl atau lebih besar dari bulan sebelumnya 49.029 kl.
Di Kalimantan Tengah, realisasi penyaluran bulan Oktober sebesar 32.587 kl atau lebih besar daripada bulan sebelumnya sebesar 30.282 kl, dan di Kalimantan Barat hingga Oktober penyaluran BBM subsidi sebesar 49.966 kl atau juga lebih besar daripada bulan sebelumnya sebesar 46.244 kl.