Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI NTB Bertumbuh Positif, Tapi Pengangguran Bertambah

Laju pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan III/2014 tanpa subsektor pertambangan bertumbuh positif 7,96%, namun belum begitu berpengaruh terhadap pengurangan angka pengangguran.
Proyek konstruksi menggunakan teknologi pengecoran pada modal. /Bisnis.com
Proyek konstruksi menggunakan teknologi pengecoran pada modal. /Bisnis.com

Bisnis.com, MATARAM - Laju pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan III/2014 tanpa subsektor pertambangan bertumbuh positif 7,96%, namun belum begitu berpengaruh terhadap pengurangan angka pengangguran.

Hal itu diakui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin ketika memaparkan kondisi perekonomian NTB sepanjang triwulan III/2014 di hadapan sejumlah pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Provinsi NTB, di Mataram, Rabu (5/11/2014).

Menurut dia, para pelaku usaha mulai menerapkan teknologi untuk peningkatan produksi, sehingga tenaga kerja manusia cenderung dikurangi.

Usaha yang padat modal otomatis akan mengurangi tingkat ketergantungan pada tenaga manusia, seperti proyek konstruksi pengecoran bangunan bertingkat yang sudah menggunakan mesin khusus, dan tidak lagi memanfaatkan tenaga manusia dalam jumlah banyak.

Begitu juga dengan sektor pertanian sudah mulai menerapkan teknologi untuk pascapanen, seperti panen padi menggunakan mesin, untuk mengurangi ketergantungan pada buruh tani.

"Upaya pemanfaatan teknologi itu tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi penyerapan tenaga kerja yang berkurang," katanya.

Wahyudin menyebutkan, secara absolut, jumlah penganggur pada Agustus 2014 sekitar 127.710 orang, bertambah 3.950 orang dibanding Februari 2014, atau bertambah 13.990 orang jika dibanding dengan Agustus 2013.

Secara persentase, tingkat pengangguran pada Agustus 2014 sebesar 5,75% mengalami sedikit kenaikan, yaitu 0,45 poin persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014 sebesar 5,30%.

"Sementara itu jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2013, tingkat pengangguran mengalami peningkatan yang relatif sama, yaitu sekitar 0,45%," ujarnya.

Dia membantah adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan tambang emas dan tembaga PT Newmont Nusa Tenggara akibat terhentinya aktivitas penambangan selama beberapa bulan sehingga menjadi penyumbang angka pengangguran.

Menurut dia, ada memang tenaga kerja yang berhenti, namun dipastikan mereka memiliki pekerjaan lain yang menghasilkan pendapatan.

"Ada memang yang keluar, tapi pengaruhnya kecil, apalagi jumlah tenaga kerja Newmont hanya 4.000 orang. Jadi pengangguran ini disebabkan bertambahnya jumlah angkatan kerja, sementara peluang kerja tidak bertambah," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper