Bisnis.com, MALANG - Ratusan burung pemangsa atau raptor diketahui melakukan migrasi dari dataran Asia utara ke Indonesia menyusul hasil pengamatan yang dilakukan Komunitas Serikat Birdwatcher Ngalam (Seriwang) di gunung Banyak kota Batu, Jawa Timur.
Swasti Prawidya, pegiat Seriwang, mengatakan pengamatan dilakukan terhadap sekitar seratusan burung raptor yang terbang di atas gunung Banyak. Pengamatan dilakukan dua kali pada pekan lalu.
“Migrasi mulai Oktober sampai awal November saat musim dingin. Burung raptor migrasi dari daerah dingin ke kawasan yang lebih hangat,” kata Swasti, Senin (3/11/2014).
Pengamatan dilakukan 25 orang anggota Seriwang terdiri dari kelompok mahasiswa jurusan biologi Universitas Negeri Malang (UM) dan jurusan kedokteran hewan Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Pengamatan dilakukan menggunakan binokuler atau teropong aneka jenis. Mereka mengawasi elang yang terbang di udara. Sebagian mengabadikannya dengan kamera foto.
“Burung raptor tersebut akan kembali ke negara asalnya pada Februari-Maret tahun depan. Proses perpindahan burung tersebut juga menarik untuk diamati,” ujar dia.
Menurutnya selain karena faktor iklim migrasi juga dipengaruhi cadangan makanan yang mulai menipis dimana kawasan belahan utara mulai memasuki musim dingin dan elang sulit mencari makanan.
Rombongan elang bermigrasi ke dataran lebih hangat dan kaya makanan. Kawasan di Indonesia memiliki ragam makanan berupa aneka jenis serangga, tikus, dan ular.
“Elang yang bermigrasi antara lain Sikep Madu Asia (Prenis ptylorhynchus), Elang Alap Nipon (Accipitor gularis), dan Elang Alap Cina (Accipitor soloensis),” jelasnya.
Hasil pengamatan Seriwang setiap burung raptor terbang berkelompok.
Burung sikep madu terbang berkelompok antara 2-5 ekor. Selain memakan tikus, kodok, aneka serangga dan burung kecil, sikep madu juga memakan sarang lebah.
Sedangkan elang nipon terbang berkelompok maksimal tujuh ekor. Selama bermigrasi tidak ada konflik antara raptor dari Asia utara dengan raptor endemik Indonesia.
“Lantaran burung tersebut saling menjaga daerah teritorial masing-masing elang,” tambahnya.
Elang asli Indonesia lanjut dia terkadang berpatroli untuk menegaskan daerah teritorialnya. Selain itu burung raptor yang bermigrasi terbang berkelompok sehingga raptor asli Indonesia memastikan tidak berkonflik seperti berebut pakan atau menetap di daerah yang menjadi habitat elang endemik Indonesia.
Pengamat elang dari ProFauna Indonesia Made Astuti mengatakan setiap migrasi total sebanyak 20 jenis diantaranya Baza Jerdon (Aviceda jerdoni), Baza hitam (Aviceda leuphotes), Elang Paria (Milvus migrans) dan Elang ular jari pendek (Circaetus gallicus).