Bisnis.com, PALEMBANG -- Sebanyak 10 desa di Sumatra Selatan akan menjadi desa sasaran bagi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi di desa tersebut.
Koordinator Project Management Unit (PMU) Pamsimas Sumsel, Jalu Pardede, mengatakan desa--desa yang akan diajukan untuk program itu merupakan daerah yang memang membutuhkan sanitasi dan akses air minum.
"Kami sudah mendata daerah--daerah di Sumsel mana yang rawan sanitasi, mana yang siap infrastrukturnya dan mana yang sudah aman," katanya, Selasa (28/10).
Jalu mengatakan Pamsimas yang merupakan program nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum itu akan berlanjut hingga 2017 nanti. 10 desa itu sendiri terdiri dari 8 desa yang bantuannya bersumber dari pusat dan 2 desa yang dibiayai daerah.
Sehingga pembuatan program air minum dan sanitasi bagi desa yang rawan di Sumsel tidak akan berhenti pada tahun depan.
Pamsimas sendiri merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Jalu menambahkan pihaknya sudah mengerjakan beberapa program riil yang berbasis atau melibatkan masyarakat sekitar, yaitu tempat cuci tangan di sekolah, membuat wc jamban dan penyediaan air bersih.
Sementara itu Sekretaris Daerah Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan provinsi itu memiliki 3.000 desa yang tersebar di 17 kabupaten/kota.
"Dari jumlah itu baru sekitar 800 desa atau 25% yang sudah mendapat pembangunan dari Pamsimas. Artinya ke depan program ini harus lebih diberdayakan," katanya.
Menurut dia, pemprov telah berupaya mendorong percepatan program dengan mengalokasikan APBD.
Berdasarkan catatan Dinas PU Cipta Karya Sumsel, realisasi penggunaan dana Pamsimas yang bersumber dari APBD mencapai Rp32,12 miliar sepanjang 2008--2013. Sementara penggunaan dana dari APBN sebanyak Rp120,39 miliar.
Alokasi dana itu digunakan untuk menjalankan Pamsimas di desa yang terdapat di delapan kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, OKU Timur dan Ogan Ilir.